Ambon, InfoPublik - Klasis Pulau Ambon kembali melaksanakan kegiatan “Remaja Bakumpul Lintas Iman”. Ini merupakan kali ke 2 kegiatan ini diselenggarakan.
Kegiatan berlangsung selama 3 hari 24-26 Juni. Hari pertama dan kedua berlokasi di Lapangan Tenis TNI, dan penutupan berlokasi di Ronawiska Beach.
Berkaca dari kehidupan antar umat beragama yang tinggal berdampingan namun sering terjadi konflik karena perbedaan keyakinan, maka Klasis Pulau Ambon memandang bahwa perlu adanya proses pembinaan iman Remaja.
Ini merupakan salah satu kegiatan Program Klasis hasil Keputusan Sidang Klasis ke-53 Tahun 2022 pada Lingkup Bidang Pengembangan Oikumene Semesta (POS) yakni Penguatan Relasi Antar Iman pada level Akar Rumput.
Yang dipandang dapat membina dan mendidik para remaja sebagai generasi penerus yang masih bisa dibina, diasuh dan diasah karakternya agar terciptanya lingkungan hidup orang basudara yang rukun dan damai.
Sementara itu, Pendeta Dr. Nancy Souisa/G dalam arahannya berharap melalui kegiatan ini, dimasa mendatang nanti para remaja dapat menjadi agen yang membangun kehidupan persaudaraan berdasar pada kesetaraan, keadilan, perdamaian.
Dan menjadi keluarga yang menghargai satu dengan yang lain. Karena baginya Asupan perdamaian berguna bagi imun para remaja dalam membangun bangsa ini, khususnya Maluku.
“Semoga ini dapat menjadi kolaborasi yang baik serta terus dibangun, Kita datang untuk belajar supaya pulang dan menjadi agen perdamaian dalam kehidupan bersama,” tuturnya.
Berkesempatan hadir sekaligus memberikan pembinaan, Kol. Inf. Jocky Pesulima mengatakan bahwa ini adalah kegiatan yang sangat strategis dalam rangka meningkatkan kualitas manusia, stabilitas dan kesejahteraan bagi kehidupan umat beragama yang rukun.
“Manfaatkan kegiatan ini dengan maksimal sehingga output nya bermanfaat bagi masa remaja dan masa yang akan datang,” ungkapnya.
Baginya, komitmen untuk membina kerukunan ini sudah terbentuk dan sudah lahir. Memang harus ada komitmen untuk membina kehidupan ini. “Siapa lagi kalau bukan kita, kapan lagi kalau bukan sekarang,” imbuhnya.
Selama 3 hari kegiatan, Peserta disuguhi dengan berbagai materi yang meningkatkan kreatifitas remaja, menumbuhkan rasa solidaritas antar umat beragama, saling mengenal, serta membangun komitmen bersama untuk hidup sebagai remaja yang rukun, damai, dan harmonis.
Sementara itu, Ketua Klasis Pulau Ambon – Pendeta R. Rikumahu dalam arahan penutup berpesan kepada para peserta Remaja Bakumpul Lintas Iman, agar tetap menjaga komunikasi, membina hubungan persaudaraan yang telah dibangun bersama selama tiga hari kegiatan.
Harapannya mereka dapat menjadi agen perdamaian yang mencerminkan keindahan hidup orang basudara tanpa memandang asal usul, golongan, agama.
Pendeta Rikumahu berharap, kegiatan yang telah berlangsung selama 3 hari ini kiranya dapat membawa perubahan yang berarti dalam hidup para remaja ini.
Sehingga mereka bisa menjadi orang-orang yang baik, rajin belajar, hormat kepada orang tua siapapun dia, yang beda agama maupun yang satu agama.
“Tahun depan kami akan melakukan kegiatan seperti ini lagi, berbagi cerita, bermain, dan belajar bersama,” tuturnya.
Acara penutupan yang berlangsung di Ronawiska Beach berjalan dengan baik. Di tutup dengan pentas seni, dan Holding Hands peserta sebagai bentuk komitmen hidup penuh dengan damai.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 120 orang, yang diambil dari remaja Pniel, remaja Bethesda, remaja Amahusu, serta remaja Pohon Mangga.
Sementara itu, Materi yang disuguhkan, antara lain; Toleransi Kemanusiaan oleh Kol. Inf. Jocky Pesulima, Orang Maluku Pung Carita Dame oleh Baihajar Tualeka, S.H, Beta Deng Ale Cuma Beda Cara Sombayang oleh Pendeta Grice A. Melsasail, M.Th.
Beta Berani Bicara Bae, Biking Bae oleh Dra. B. Pattiselano, M.Pd, Beta Berani Bawa Diri Bae-bae oleh Herberth S. Dadiara, SH, Menulis Kreatif oleh Pendeta Dr. Steve Gaspersz. (GPM/toeb)
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id