Pelatihan Perencanaan, Administrasi dan Desain Kegiatan Pelayanan Gereja di Lingkup Kantor Sinode GPM

:


Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Jumat, 27 Mei 2022 | 10:49 WIB - Redaktur: Tobari - 746


Ambon, InfoPublik - Dalam rangka menguatkan kapasitas Pelayan Organik (PO) Sinode GPM, Bagian Organisasi dan Administrasi Sinode GPM melakukan Pelatihan Perencanaan, Administrasi dan Desain Kegiatan Pelayanan Gereja di Lingkup Kantor Sinode GPM, (24-25/5/2022).

Dalam wawancara bersama dengan tim Media Center GPM, Kepala Bagian Organisasi dan Administrasi Sinode GPM, Pendeta Y. Paays mengatakan bahwa Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pegawai organik di ruang lingkup kantor sinode.

Kegiatan ini juga akan berlangsung selama 2 hari, dan diikuti oleh MPH Sinode, Departemen/non departemen, Biro, Bagain dan Yayasan.

“Kita lebih memboboti seluruh perencanaan berkaitan dengan perencanaan kegiatan pelayanan di ruang lingkup kantor Sinode,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta E. T. Maspaitella dalam arahannya menyampaikan 2 hal itu penting sebagai pokok refleksi dalam pelatihan ini.

Diantaranya; bicara tentang pelayanan, komitmen dan fokus kita adalah program pelayanan gereja itu mesti dapat membentuk kematangan teologi dan berteologi sebagai gereja.

Program bergereja harus dapat membimbing umat untuk menghayati iman kepada Kristus.

Perjumpaan kita dengan jemaat atau kelompok masyarakat lain yang terhubung langsung dalam realisasi program-program adalah perjumpaan pelayan dengan umatnya, atau perjumpaan pemberita injil dengan jemaat-jemaatnya.

Baginya hal ini penting untuk diperhatikan. Khususnya dalam proses pelatihan yang akan berlangsung selama 2 hari.

Ditegaskan oleh Pendeta Maspaitella bahwa pelatihan inipun menegaskan apa yang pernah MPH sampaikan di awal pelaksanaan tugas MPH Sinode GPM. “Bahwa memang kita butuh staff yang kuat,” tuturnya.

Lebih lanjut Pendeta Maspaitella mengatakan tugas di kantor Sinode adalah tugas mendesain, infrastruktur pelayanan gereja yang mesti di jalankan di klasis, dan jemaat. yang akan diterapkan dalam dimensi pelayanan yang lebih terbuka melalui yayasan-yayasan gereja.

Entah itu di YPPK, YAPERTI, Yayasan Kesehatan, di PARPEM,  dan desain itu adalah sesuatu yang membutuhkan keahlian serta kepekaan, karena membaca GPM bukan membaca Ambon.

“Saya selalu mengingatkan mau bikin apa-apa di GPM itu pertimbangkan dulu jemaat yang sangat kecil, misalnya di Pulau Ai, 14 Keluarga, 42 Jiwa. bagaimana kesanggupan mereka melakukannya. karena kita berjalan bersama. program-program pelayanan gereja itu disamping bersifat adaptif tapi juga kontekstual,” tutur Pendeta Maspaitella.

Kemudian, terkait dengan Era digitalisasi, Pendeta Maspaitella mengungkapkan bahwa GPM sedang mempersiapkan gereja ini pada segala aspeknya untuk masuk ke era transformasi digital.

Ada hal penting yang harus diperhatikan bahwa relasi bahkan karya dan segala sesuatu yang dilakukan itu tidak harus mekanistik.

Pendeta Maspaitella mengajak pegawai untuk menteologikan relasi mekanistik sebagai bagian dari ruang perjumpaan dengan Tuhan yang dapat menyentuh, mengingatkan serta menggairahkan seseorang untuk menjalankan tugas hidupnya.

“Kedepan kita akan tuntaskan aplikasi mengenai perencanaan pelayanan gereja yang berbasis pada PIP RIPP, Renstra sampai pada Moneva,” ungkap Pendeta Maspaitella.

“Media Center GPM sudah menunjukan spotlitenya. Saya berharap pelatihan ini memboboti pemahaman kita dan menyatukan persepsi kita,” imbuhnya.

Mengakhiri arahannya, Pendeta Maspaietella berpesan untuk para peserta agar kedepannya dalam merancang dan mendesain program dengan baik tidak keluar dari dokumen-dokumen standarisasi gereja.

Pegawai sudah harus bersiap diri dalam menyambut MPL di Piru. Diharapkan MPL di Piru tidak lagi mendebatkan seluruh mekanisme dalam sidang. Bila perlu sebelum MPL seluruh alur kerja sudah dipresentasi kepada semua Klasis.

Jauh lebih penting dari pada itu adalah setiap unit kerja harus memperhatikan tugasnya untuk melaksanakan seluruh program yang sudah direncanakan.

Materi yang disuguhkan dalam kegiatan ini, antara lain: Perencanaan dan Desain Kegiatan Pelayanan di Lingkup Kantor Sinode, Moneva dan Penyusunan Laporan Kegiatan oleh Balitbang GPM.

Penyusunan Anggaran Kegiatan oleh Bagian Keuangan, Perencanaan Administrasi Kegiatan Pelayanan oleh Bagian Organisasi dan Administrasi, Sosialisasi i-office dan Pelatihan oleh Media Center GPM.

Pelatihan penguatan Kapasitas internal pegawai Kantor Sinode GPM  akhirnya ditutup secara resmi oleh  Sekretaris Umum MPH Sinode GPM.  Pendeta S.I.

Sapulette mengatakan, sudah dapat kita pastikan bahwa pelatihan selama dua hari ini akan makin memantapkan kapasitas penyelenggara pelayanan yang melayani di Kantor Sinode GPM.

Dengannya diharapkan akan ada peningkatan kinerja pegawai. Secara khusus pada aspek managemen program mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga monitoring dan evaluasi. Sebagai gereja,  kerja-kerja kita mesti terukur dan berdampak bagi jemaat dan masyarakat. 

Di era digital ini dibutuhkan adaptasi terhadap perkembangan teknologi digital agar pelayanan gereja makin berdampak luas.  

Kerja berbasis teknologi digital dapat memberikan dampak transformasi  dalam pelayan. Telah diperkenalkan dalam Pelatihan ini I-Office maka kita akan menggunakannya sambil proses penyempurnaan.

“Kita mulai menerapkannya dari kantor Sinode untuk dijadikan model bagi Klasis dan jemaat-jemaat. Kita berharap penataan manajemen kelembagaan bisa tertata baik secara berjenjang kedepan,” imbuhnya. (GPM/toeb)