Perayaan HUT Ke 54 Perempuan GPM, Pendeta Maspaitella; Perkuat Ketangguhan Perempuan GPM

:


Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Sabtu, 7 Mei 2022 | 18:11 WIB - Redaktur: Tobari - 2K


Ambon, InfoPublik - Perayaan Hari Ulang Tahun ke 54 Wadah Pelayanan Perempuan GPM berlangsung di Gedung Gereja Maranatha, dengan menggunakan dialek serta busana etnik Maluku.

Kebaktian dipimpin oleh Pendeta Ny. R. Talaway/S. Pendeta Talaway mengawali khotbahnya dengan mengkisahkan secara singkat terbentuknya Wadah Pelayanan Perempuan GPM, yang tepatnya berdiri pada tanggal 5 Mei 1968.

Wadah pelayanan perempuan terbentuk melalui sebuah musyawarah pertama GPM yang berlangsung di Jemaat GPM Passo. Yang dipimpin oleh Kepala Biro Perempuan, Pendeta Elsye Sapulette/D, Kamis (5/5/2022).

Salah satu hasil keputusan musyawarah yang pertama adalah pembentukan wadah pelayanan wanita GPM yang kemudian menjadi rekomendasi dari musyawarah itu untuk disampaikan pada Sidang Sinode GPM pada tahun 1968.

Saat Sidang Sinode GPM di tahun itu maka rekomendasi dari musyawarah perempuan pertama GPM diterima dan dijadikan salah satu keputusan Sidang Sinode.

Karena itu 5 Mei dijadikan sebagai hari jadi yang waktu itu namanya Pelwata Pelayanan Wanita. Sekarang Pelwata berubah nama menjadi wadah pelayanan perempuan.

Karena pada pelaksanaan Sidang Sinode 2000 pada awal Maret 2001 lalu nama pelayanan wanita berubah menjadi wadah pelayanan perempuan. dalam pertimbangan ada kata yang paling dasar dari perempuan yaitu “empu” artinya yang di hormati, yang di hargai, yang dimuliakan. Karena itu berubah dan berlaku sampai saat ini.

Pesannya kepada Wadah Pelayanan Perempuan di usia ke 54 tahun ini bahwa kesadaran kita, kepekaan kita serta kebersamaan kita penting untuk membangun kehidupan dalam pelayanan perempuan.

"Dalam perayaan HUT ke 54 kita diajak untuk terus bersyukur dan memberdayakan satu dengan yang lain karena dengan begitu kita dirahmati oleh Tuhan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua MPH Sinode GPM Pendeta E.T. Mapaitella dalam arahannya menyampaikan bahwa  setelah 54 tahun perempuan GPM menjalankan tugas bergereja, harus diakui bahwa melalui perempuan GPM.

Diajak untuk berjalan menyeberangi lautan patriakhi yang sempat berombak besar dan menerpa banyak sendi kehidupan masyarakat dan gereja kita di Maluku dan Maluku Utara.

Para perempuan lintas agama yang berjuang di tahun 1999/2000 sebagai agen perdamaian di masa awal kita membangun perdamaian Maluku adalah bukti bahwa tatanan dunia baru yaitu dunia penuh damai dan kesetaraan.

Selanjutnya, Pendeta Maspaitella mengatakan juga bahwa banyak perempuan gereja di masa kini yang masih memperjuangkan haknya, termasuk juga pengungsi Kariu yang masih dimarginalisasi hingga saat ini.

Di sana kaum perempuan dan anak-anak meminta perlakuan yang adil, dan pemerintah sudah harus menjawabnya dengan memberi keleluasaan kepada mereka membangun hidup di negeri mereka.

Pemulangan ke Kariu adalah harapan ekhatologi orang Kariu, teriakan perempuan dan anak-anak Kariu demi nilai keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.

Bagi Pendeta Maspaitella, HUT ke-54 harus menyadarkan perempuan GPM bahwa inilah waktunya untuk memperkuat peran perempuan gereja mulai dari dalam keluarga, di lingkungan sosial-masyarakat, dalam semua bidang kehidupan, termasuk pada level kepemimpinan gereja dan kepemimpinan publik. Persentasi bukanlah tujuan melainkan presensi dan peran nyata.

Mengakhiri arahannya, Pendeta Maspaitella mengajak semua perempuan untuk berjalan dan melangkah bersama ke satu abad GPM tahun 2035 dengan memperkuat ketangguhan perempuan gereja.

Ada dua kekuatan besar yang harus dikerjasamakan yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui Pendidikan dan kesejahteraan ekonomi melalui pengelolaan potensi ekonomi berbasis pangan atau potensi lokal.

Pendeta Maspaitella juga berterimakasih kepada perempuan GPM untuk peran nyata yang diwujudkan dalam melayani pekerjaan TUHAN di gereja ini dalam 54 tahun sejarah pelayanannya.

Terimakasih untuk inovasi-inovasinya dan terutama keberanian untuk membangun tatanan dunia baru yang penuh cinta kasih, kerahiman, damai, persaudaraan, jujur, kerja keras, kerja cerdas, kerja berhikmat. (GPM/toeb)