Penanaman 1.000 Anakan Pohon Balsa oleh PARPEM dan MPH Sinode GPM

:


Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Rabu, 9 Maret 2022 | 11:11 WIB - Redaktur: Kusnadi - 605


Ambon, InfoPublik - Bertempat di lahan milik Gereja Protestan Maluku yang terletak di Dusun Kawatu Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat,  Parpem bersama MPH Sinode GPM melakukan Gerakan Menanam 1.000 Anakan Pohon Balsa pada Jumat 4 Maret 2022 lalu.

Aksi penanaman ini adalah tindak lanjut Gerakan GPM menanam yang telah dicanangkan 15 September tahun 2021 lalu.

Pada kesempatan itu, Ketua Yayasan Parpem GPM Edwin A. Huwae, SH menyebutkan penanaman 1.000 pohon Balsa ini adalah langkah awal yang Parpem lakukan menindaklanjuti pencanangan Gerakan GPM Menanam.

"Parpem akan terus mengkonsolidasikan kerja-kerja untuk pengembangan yang lebih terukur. Dalam waktu dekat kami akan menginisiasi pembibitan tanaman-tanaman produktif yang bernilai ekonomis yang bertujuan untuk pemberdayaan ekonomi warga jemaat dan masyarakat," kata Edwin A. Huwae.

Pada kesempatan yang sama Pendeta S. I. Sapulette, Sekretaris Umum MPH Sinode GPM dalam arahannya menyatakan bahwa menuju satu abad GPM di tahun 2035 yang akan datang, kita sedang mengupayakan ketangguhan masyarakat dan jemaat pada beberapa aspek kehidupan. Salah satunya adalah meningkatkan kualitas ekonomi keluarga melalui gerakan menanam tanaman produktif yang punya nilai ekonomis. Juga mengusahakan penciptaan sumber-sumber ekonomi baru. Gerakan ini telah dicanangkan menjadi gerakan bersama semua Klasis dan Jemaat GPM yang ada di Maluku dan Maluku Utara.

“Hari ini kita menanam 1.000 anakan pohon Balsa diatas tanah seluas 1 Ha. Masih ada 20 Ha yang akan kita tanami juga dengan aneka tanaman produktif yang punya nilai ekonomis seperti pohon Samama, aneka pohon buah-buahan, dll,” ungkapnya.

MPH berharap lahan-lahan kosong yang ada di klasis dan jemaat-jemaat akan ikut ditanami aneka tanaman produktif, tandas Sapulette dalam arahannya. Pilihan tanaman pohon Balsa (Ochroma pyramidale) karena cocok dengan karekteristik tanah di Kawatu, tumbuh sangat cepat sehingga dapat dipanen 4 - 5 tahun, toleran terhadap kekeringan serta punya prospek nilai ekonomis.

Aksi penanaman ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua I MPH Sinode GPM, Pendeta Leny Bakarbessy dan Anggota MPH Sinode GPM Penatua F Papilaya, Pengurus Parpem GPM, Dinas kehutanan setempat, Ketua Klasis GPM Kairatu, Ketua Majelis Jemaat GPM Kawatu dan sekitarnya serta warga jemaat GPM Kawatu.