:
Oleh MC KOTA BANJARBARU, Rabu, 2 Maret 2022 | 07:18 WIB - Redaktur: Tobari - 705
Banjarbaru, InfoPublik - Pemko Banjarbaru mengadakan Rapat tentang Perencanaan Pembangunan, Tata Ruang, Infrastruktur dan Kewilayahan di Kota Banjarbaru, Selasa (1/3/2022), untuk mematangkan perencanaan pembangunan di Kota Banjarbaru, di Ruang Tamu Utama Wali Kota.
Dipimpin oleh Wali Kota Banjarbaru H. M. Aditya Mufti Ariffin beserta Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono, diikuti oleh Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Drs. H. Said Abdullah, M. Si.
Serta, Kepala Bappeda Kota Banjarbaru Kanafi, S.IP, MM, Kepala BPKAD Kota Banjarbaru H. Jainudin, S. Sos, M. AP, serta dari Dinas PUPR, Dinas Perkim, dan Dinas LH Kota Banjarbaru.
Dalam pembangunan jalan, Aditya menginginkan posisi drainase berada di tengah.
Kalau ingin membangun jalan misalnya, lalu kita buat misalnya pedestrian, jadi Kota-kota yang di rancang oleh kolonial ini pasti drainase itu pasti di tengah.
"Kenapa ditengah, karena misalnya membangun ruko di pinggir, karena (drainase) di pinggir, drainasenya jadi ditutup dengan jembatan, akhirnya mampet, terganggu,” ungkapnya.
Kemudian terkait LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan), Kepala Bappeda Kota Banjarbaru Kanafi menyebut telah ditetapkan, supaya walaupun Kota, harus tetap ada lahan pertaniannya.
“LP2B sudah kita tetapkan, tetapi ternyata LP2B kita itu termasuk yang rawa-rawa itu, wilayah yang berair itu yang sebagian besar kita tetapkan,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Said Abdullah mengusulkan agar diadakan pertemuan dengan pemilik tanah, supaya Lahan Pertanian terus akan berkelanjutan.
“Mungkin untuk mengakomodir ini, walaupun di kota tapi tetap pertanian, kita adakan pertemuan aja dengan para pemilik tanah ini, bagaimana kalau diolah berita acara tanah ini pertanian.” usulnya.
Pembahasan rapat berlanjut tentang perencanaan pembangunan stadion, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Abdussamad menjelaskan, Konsep pembangunan Sport Center atau Stadion ini di konsep dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH), karena bangunan yang terbangun tidak lebih 30% dari lahannya.
“Jadi antara stadion dengan Taman Ke hati itu dia satu kesatuan, karena kita membangun konsep Sport Center atau stadion ini, konsepnya memang sebagai RTH juga, karena yang terbangun itu tidak lebih dari 30% dari lahannya,” ujarnya.
Abdussamad juga menjelaskan rencana pembangunan Eks Lahan Pasar Bauntung, yang mana kalau memberatkan APBD akan ditawarkan ke pihak swasta untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kalau menggunakan dana APBD nantinya memberatkan, jadi bisa saja ini kita tawarkan ke pihak swasta, karena ini tentunya akan menghasilkan penghasilan, apalagi kalau Hotelkan pasti memberikan Pendapatan-pendapatan,” katanya.
Dengan perencanaan yang matang, diharapkan pembangunan infrastruktur di Kota Banjarbaru berjalan dengan baik dan lancar serta memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. (MedCenBJB/toeb)