:
Oleh MC PROV RIAU, Rabu, 23 Februari 2022 | 20:12 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K
Kampar, InfoPublik – Ribuan buah semangka berwarna hijau pekat tersusun di hamparan kebun seluas 3 hektar di Sungai Lipai, Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Buah yang identik dengan musim panas ini sedang menunggu dijemput oleh pemesannya. Sakimin (36), petani sekaligus pemilik kebun tampak sibuk memilah ukuran semangka bersama 15 orang pekerjanya.
“Semangka yang besar ini masuk kategori grade 1 sesuai permintaan penampungnya,” ujarnya sembari menepuk-nepuk semangka dipangkuannya dengan bangga Rabu (23/2/2022)..
Sakimin berhasil memanen semangka sebanyak 40 ton di lahannya sendiri. Sebuah capaian luar biasa awal tahun ini. Dijual seharga Rp4.500 per kilogram, semangka Sakimin banjir peminat hingga ke luar daerah seperti Batam dan Jakarta. Tampaknya soal pemasaran bukan lagi kendala bagi Sakimin karena pesanan sudah datang sebelum panen.
“Semangka saya tanam disesuaikan dengan permintaan, jika pasar menginginkan kulit lebih gelap, bisa diatur lewat pemupukan dengan kandungan tertentu,” katanya.
Seharusnya, menurut Sakimin, ia bisa panen lebih banyak hingga 70 ton. Namun ternyata musim kemarau datang lebih awal dan panen terpaksa dipercepat. Hal ini lantaran menanam semangka membutuhkan banyak air terutama pada fase vegetatif. Buah kaya manfaat ini menyukai kelembaban tinggi dengan curah hujan berkisar 40-55 milimeter per bulan.
Dengan modal Rp45 juta, Sakimin kini bisa meraup untung hingga 4 kali lipat. Namun demikian, besarnya modal ini membuat petani lain kehilangan gairah. Solusi permasalahan ini pernah disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada kegiatan Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF). Presiden meminta para petani agar tidak berjalan sendirian, akan tetapi membuat kelompok tani (Poktan). Jokowi menilai keberadaan Poktan atau gabungan kelompok tani (Gapoktan) masih belum cukup. Perlu dibuat kelompok yang lebih besar lagi agar menjadi sebuah kekuatan besar.
Sakimin saat ini merupakan ketua poktan Mekar Tani. Poktan yang dibentuk sejak 2013 ini beranggotakan 15 petani aktif. Setiap anggota poktan memiliki lahan sendiri dan tanaman budidaya. Jenisnya pun bervariasi mulai dari semangka, cabe, melon, pare hingga vanila. Poktan ini juga rutin mengadakan pertemuan bulanan untuk bertukar informasi seputar metode terbaru bidang agrikultur.
Berkat keilmuannya, ternyata Sakimin digelari ‘insinyur pertanian’ oleh petani lainnya. Sakimin bangga bisa menjadi mentor bagi petani lainnya. Bahkan ia juga memodali anak-anak muda yang ingin bertani lewat sistem bagi hasil.
“Sejak umur 13 tahun, saya sudah akrab dengan tanah lumpur pertanian, sejak itu saya belajarnya otodidak, bertanya ke petani lain lalu langsung praktek di lahan sendiri,” kenangnya.
Menggeluti dunia pertanian selama 23 tahun, Sakimin telah mengalami naik turun seperti gagal panen, perubahan iklim dan sebagainya. Ia pun akhirnya sampai pada suatu kesimpulan. Menurutnya, kunci utama dalam bertani adalah formulasi pupuk dan perawatan sesuai karakter tanaman.
Layaknya petani profesional, Sakimin saat ini telah mendapat kontrak pertanian dari sejumlah perusahaan bidang hortikultura. Tugasnya mudah, ia cukup datang untuk monitoring tiga kali sebulan. Tentu saja, dari kontrak ini, Sakimin juga memperoleh penghasilan tambahan.
Kesuksesan Sakimin dan rekan-rekan ternyata bermula dari perkenalan dengan program Community Development (CD) sebuah perusahaan yang ada di desanya, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Saat itu, ia mendengar RAPP memiliki program pertanian. Mereka lalu datang ke kantor desa meminta agar diperkenalkan dengan CD RAPP. Bak gayung bersambut, usulan pendampingan mereka melalui poktan diterima.
“Saya temui kepala desa minta dikenalkan dengan RAPP waktu itu, karena saya dengar koptan binaan RAPP banyak …
[15.26, 23/2/2022] Heru Pemprov: Ketua GOPTKI Riau: Bimbingan dan Semangat Menjadi Pencerah Bagi Tenaga Pendidik Agar Lebih Baik
PEKANBARU - Untuk mendidik ana-anak disekolah, khususnya Taman Kanak-kanak (TK) di Provinsi Riau perlu suport dan pembimbingan serta semangat bagi tenaga pendidik agar dalam mendidik anak bisa menjadi lebih baik kedepan.
Berikut disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) Riau, Adrias Hariyanto saat silaturahmi di Yayasan Ardhya TK Angkasa dan Kelompok Bermain Lanud Roesmin Nurjadin, Rabu (23/2/2022).
"Kita sebagai seorang guru tentunya ilmu itu tidak akan putus, oleh karena itu setiap saat harus ada perkembangan, kalau itu itu saya yang kita ajarkan kasian anak didik kita, sehingga perlu ada inovasi baru yang harus kita lakukan," kata Adrias.
"Dengan adanya suport, bimbingan dan semangat dapat menjadi pencerahan bagi kita tenaga pendidik supaya bisa lebih baik kedepannya," tambahnya.
Ketua GOPTKI Riau, Adrias Hariyanto juga menyatakan siap untuk bersinergi, memberi suport serta bertukar pikiran untuk kemajuan anak-anak TK dan para tenaga pendidik yang ada. Ia mengakui bahwa guru-guru yang ada di Riau adalah orang-orang hebat yang mempunyai semangat yang tinggi dalam mendidik.
"Guru-guru tentunya baik semua karena memiliki semangat juang, jadi kalau ingin bersemangat contohlah guru-guru," ucapnya.
Kebahagiaan seorang guru itu akan terlihat ketika melihat anak didiknya, jadi pagi pagi jika sudah melihat anak-anak semangatnya akan timbul sehingga apa yang dilakukan tentunya membawa pengaruh positif terhadap anak anak yang sedang belajar.
"Kebahagiaan seorang guru TK adalah ketika pagi sudah melihat anak didiknya sehingga timbul semangat,"tuturnya.
Ia juga berharap TK Angkasa Lanud Roesmin Nurjadin kedepannya bisa semakin maju dan banyak di senangi masyarakat khususnya para orang tua sebagai tempat anaknya untuk belajar agar menjadi anak yang cerdas.(Mediacenter Riau/MC)