Wagubri Sebut FTKN Upaya Pelestarian Budaya, Anies: Ada Nilai Tuntunan

:


Oleh MC PROV RIAU, Minggu, 20 Februari 2022 | 17:58 WIB - Redaktur: Tobari - 230


Jakarta, InfoPublik - Festival Tari Kreasi Melayu Nusantara (FTKN) 2022 di Anjungan Riau, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, adalah upaya pelestarian budaya Melayu.

Hal ini diharapkan dapat memupuk rasa saling memiliki dan memberi pemikiran cemerlang menyongsong masa depan yang gemilang terhadap khazanah Melayu.

Hal ini dikatakan Wakil Gubernur Riau Brigjen. TNI (Purn) Edy Natar Nasution, ketika hadir langsung pada helat Festival Tari Kreasi Melayu Nusantara 2022 yang ditaja Zeeta Management, selama dua hari, berakhir hari ini Minggu (20/2/2022).

Dalam sambutannya yang disiar langsung di kanal YouTube Zeeta Management, Edy Nasution sangat mengapresiasi Dang Merdu Indonesia Festival 2022 karena mendukung program pemerintah dalam upaya melestarikan seni dan budaya nusantara, dan meningkatkan program di seluruh nusantara.

"Kita ketahui bersama, telah banyak dan sedang berlangsung pula kegiatan-kegiatan yang mengedepankan misi pemajuan kebudayaan serta pengembangan kepariwisataan. Yang menjadi pembedanya tentulah situasi dan kondisinya," ujar Edy Nasution.

Terkait hal itu, Edy Nasution mengajak semua pihak mempergunakan kesempatan dan anugerah yang diberikan Allah SWT untuk berkarya dan berbuat yang baik sesuai kemampuan yang kmasing-masing, sembari terus saling berbagi pengetahuan demi memajukan kebudayaan Indonesia.

"Alhamdulillah, diawal tahun 2022 ini kita dipertemukan dalam peristiwa kebudayaan yang penting sebagai pancang baru untuk bertolak ke masa depan," ungkap Edy Nasution.

Edy Nasution juga mengapresiasi hadirnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, karena beliau adalah tokoh yang sangat diidolakan oleh banyak anak bangsa ini.

"Kita tahu, beliau memiliki banyak pengalaman dalam berbagai bidang termasuk kebudayaan," kata Edy Nasution.

Oleh karena itu, Edy Nasution, merasa perlu dan mengajak semua yang hadir untuk menggali pengalaman Gubernur Anies Baswedan dan bersinergi dalam hal-hal strategis lainnya.

Selanjunya, Edy Nasution menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat. Kita jalin silaturrahmi, untuk senantiasa mengokohkan persatuan dan keanekaragaman ekspresi.

"Semoga kegiatan ini diberikan kelancaran serta kesuksesan keseluruhannya dan selalu berada dalam lindungan Allah SWT," tanbah Edy Nasution.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada kesempatan itu mengatakan, suatu bangsa itu ditandai dengan memiliki satu bahasa persatuan. Bahasa itu kita sebut sebagai bahasa Indonesia yang akarnya dari bahasa Melayu.

"Jadi, ketika kita berbicara tentang budaya Melayu, kita berbicara tentang lagu-lagu Melayu, tari-tari Melayu, ini bukan sekadar asal Melayunya, tetapi ini adalah simpul pengikat kebangsaan," ungkap Anies Baswedan.

Dalam bahasa Melayu, sambung, Anies Baswedan, bukan hanya sebagai tontonan namun juga terdapat nilai tuntunan. Oleh karena itu, ia berharap budaya Melayu tak hanya dilestarikan namun juga dikembangkan untuk masa depan.

"Tidak banyak yang bisa melakukan itu, bagaimana ekspresi yang dipandang sebagai tontonan tetapi didalamnya ada tuntunan. Ini adalah kontribusi luar biasa. Karena itu, kami merasa, kita semua memiliki kewajiban untuk ikut ambil peran," katanya.

Kemudian, Anies Baswedan berharap bahasa Indonesia, yaitu bahasa Melayu bisa menjadi bahasa yang amat kaya. Dan itu konsekuensinya kita harus melakukan penambahan dan penumbuhan.

"Dengan adanya festival lagu, festival tari, harapannya akan memunculkan diksi-diksi baru. Dan kita berharap ini akan bisa menguatkan posisi kita," ucap Anies Baswedan.

Sebelum menutup sambutannya, Anies Baswedan berharap festival ini nanti bermafaat bagi generasi baru di Indonesia khususnya di Jakarta, akan melihat kreasi asal Melayu sebagai kreasi anak muda. Kreasi untuk masa depan. (Mediacenter Riau/dk/toeb)