Serahkan Bantuan Perahu Ketinting, Rahma Harapkan Bisa Dimanfaatkan Untuk Pengembangan Pariwisata

:


Oleh KOTA TANJUNG PINANG, Jumat, 18 Februari 2022 | 20:05 WIB - Redaktur: Tobari - 248


Tanjungpinang, InfoPublik - Wali Kota Tanjungpinang Rahma, menyerahkan secara simbolis dua unit perahu ketinting kepada Lurah Kampung Bugis dan Lurah Dompak, di Kampung Bulang, Jalan Sultan Sulaiman, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jumat (18/2/2022).

Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang ada di kelurahan Kampung Bugis dan Dompak untuk masyarakat dan juga pengembangan pariwisata.

"Manfaatkan lah ini sebaik-baiknya, maksimalkan apa yang ada, kalau ini dimaksimalkan hasilnya sudah luar biasa," ujar Rahma.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang, Meitya Yulianty menyampaikan, bantuan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2021.

"Kita ajukan banyak, tapi yang disetujui hanya dua," ucapnya.

Meitya menuturkan, bantuan yang diserahkan kepada kelurahan ini, dapat dimanfaatkan Pokdarwis untuk kepentingan pengembangan pariwisata.

Seperti Pokdarwis Kampung Bugis bisa menggunakan untuk membawa wisatawan berkeliling mangrove. Kemudian Pokdarwis Dompak bisa manfaatkan perahu ini untuk perjalanan ke Pulau Basing, yang selama ini masih terkendala transportasi.

"Jadi Pokdarwis bisa membuat paket wisata dengan menggunakan perahu ini," ujarnya.

Sementara itu, Penasehat Pokdarwis Kampung Bugis, Fadilah menyampaikan, bantuan perahu ketinting ini memang diharapkan pihaknya selama ini.

Pasalnya, dalam mengembangkan Pariwisata mangrove di Sungai Ular, Sei Ladi, pihaknya mengalami kendala transportasi laut.

"Bantuan ini, memang kami harapkan. Nanti, bantuan perahu ketinting ini, bisa kami gunakan untuk membawa wisatawan keliling mangrove Sungai Ular," ujarnya.

Selain wisata mangrove, di Sungai Ular juga terdapat wisata unggulan yakni Kelenteng Gerbang Neraka yang banyak dikunjungi wisatawan, baik lokal hingga mancanegara.

"Sebelum covid ramai, karena yang datang bukan dari orang tempatan saja, malah datang dari Singapura dan Malaysia. Setelah corona betul-betul tidak ada," ucapnya. (Tri/toeb).