Kelompok Pengelola Wisata Kapanewon Depok Ikuti Bimtek Pengelolaan Destinasi Wisata

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 1 Desember 2021 | 15:39 WIB - Redaktur: Tobari - 194


Sleman, InfoPublik - Sebanyak lima kelompok pengelola wisata di Kapanewon Depok mengikuti Bimtek Pengelolaan Destinasi Wisata, yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman dari 29 - 30 November 2021, di Gedung Sasana Anglocita Tama Kompleks Kantor Kapanewon Depok, Sleman.

Pelaksanaan bimtek dikemas dengan 2 metode, yaitu metode ceramah di kelas pada hari pertama dan metode kunjungan lapangan di hari kedua.

Kunjungan lapangan yang dikemas dengan studi orientasi mengambil lokasi wisata Kalisuci di Padukuhan Jetis, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul.

Dari lima kelompok pengelola destinasi wisata yang ada di Kapanewon Depok ini, ada dua rintisan desa wisata yaitu Green Kayen dan Ekowisata Nologaten, semuanya masih pemula.

"Untuk itulah kedatangan kami ke Kalisuci ini untuk menimba ilmu dan sharing serta membangun jejaring dengan Pokdarwis yang ada di Kalisuci,” terang Muhari, Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas SDM dan Kelembagaan, Bidang Pengembangan SDM dan Usaha Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Supriyanto, menuturkan bahwa sektor pariwisata ini menjadi sektor andalan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Bersama dengan potensi sub sektor ekonomi kreatif lainnya yaitu seni pertunjukan, kriya atau kerajinan dan kuliner, pariwisata berdampak pada menurunnya tingkat kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul.

“Untuk itu diperlukan skema industri pariwisata dengan pengelolaan administrasi yang bagus, profesional, pengembangan yang masif, dan tata kelola mengadopsi industri,” jelas Supriyanto.

Sementara itu, pengelolaan wisata minat khusus ini tak lepas dari campur tangan Pemerintah Kalurahan. Di bawah naungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Pemerintah Kalurahan menggandeng dua objek wisata lainnya yaitu Goa/Luweng Jomblang dan Telaga Jonge.

“Kami memfasilitasi pelatihan bagi pokdarwis dan sertifikasi pemandu wisata. Selain itu, juga memfasilitasi pembangunan sarpras pendukung seperti akses jalan masuk,” terang Suhadi, Lurah Pacarejo.

Ketua Pokdarwis Kalisuci, Muslam Winarta, menuturkan bahwa wisata ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan objek wisata lainnya.

“Kalisuci merupakan sungai di permukaan dan di gua. Kemudian masuk lagi di bawah tanah, dan berakhir di Pantai Baron. Wisata ini hanya ada tiga di dunia, yaitu di Meksiko, Selandia Baru, dan di Indonesia adanya di Kalisuci ini,” jelas Muslam. (Andri Afriyanto/KIM Depok/toeb)