“Dashat” Desa Branjang Pelopori Penanggulangan Stunting

:


Oleh MC Kabupaten Semarang, Kamis, 25 November 2021 | 17:32 WIB - Redaktur: Tobari - 306


Ungaran, InfoPublik - Pengelola kampung KB “Mbangun Sarira” Desa Branjang, Ungaran Barat bergerak cepat menangani kasus stunting atau gagal tumbuh anak usia di bawah tiga bulan.

Warga desa secara mandiri menyiapkan makanan bergizi bagi ibu hamil sampai anak dibawah usia tiga tahun. Bahan pangan dipasok dari hasil lokal desa melalui program “Dapur Sehat Atasi Stunting” (Dashat).

“Program Dashat di Desa Branjang merupakan yang pertama di Kabupaten Semarang. Kita persiapkan program ini dapat terlaksana di 63 kampung KB yang tersebar di 19 kecamatan,” terang Kepala Bidang PPKS Dinas P3AKB, Siti Maghfiroh disela-sela peresmian program “Dashat” di Dusun Cemanggah Kidul, Branjang, Kamis (25/11/2021) siang.

Peresmian ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua TP PKK Hj Peni Ngesti Nugraha disaksikan Kades Suhardi serta puluhan warga dan kades PKK setempat.

Ditambahkan, melalui program “Dashat”, warga diberdayakan memenuhi kebutuhan gizi warga sasaran secara mandiri.

Sasaran meliputi calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan balita penderita stunting dari keluarga kurang mampu. Pemenuhan gizi dari bahan pangan lokal itu dapat dikembangkan lewat taman tanaman obat keluarga (Toga).

Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Hj Peni Ngesti Nugraha meninjau langsung beberapa taman Toga yang ada di Branjang.

“Di sini dapat ditanam berbagai macam tanaman yang berguna untuk kesehatan keluarga. Jadi terus kembangkan dan dirawat agar dapat diperoleh manfaatnya,” ujarnya.

Sementara itu Kades Suhardi menjelaskan kasus stunting di desa Branjang terus menurun dalam tiga tahun terakhir ini. Pada tahun 2019 tercatat ada 34 kasus dan setahun kemudian menjadi 28 kasus. Tahun ini, ditemukan 18 kasus stunting. “Target kami tahun depan bisa nihil kasus stunting,” tegasnya.

Pencapaian itu didukung penambahan dana penanganan dari APBDes. Pada tahun 2020, dianggarkan Rp40,5 juta untuk memenuhi kebutuhan gizi warga sasaran. Tahun ini bertambah menjadi Rp43 juta dan tahun 2022 direncanakan ditambah lagi.

Pemdes Branjang juga berencana membuat Posyandu satelit yang aktif melayani pemenuhan gizi ibu hamil dan bayi bawah tiga tahun (batita).(*/junaedi/toeb)