:
Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Rabu, 27 Oktober 2021 | 20:22 WIB - Redaktur: Tobari - 324
Ambon, InfoPublik - Pengobatan dan vaksinasi massal kepada warga masyarakat di Kecamatan Kei Besar yang dilaksanakan oleh Yayasan Ina Ama Gereja Protestan Maluku (GPM), dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara, mencapai hasil yang menggembirakan.
Berdasarkan keterangan dari Ir. P. Saimima, Ketua Yayasan Ina Ama GPM, sampai hari ketiga ini (27/10/2021), telah terlayani vaksinasi covid-19 kepada 905 warga masyarakat dan 500-an warga yang mendapat pemeriksaan gratis.
Para vaksinator berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara yang memang sudah dilatih khusus untuk itu, sehingga tingkat keamanan vaksin sudah terjamin.
Sedangkan para dokter yang dilibatkan dalam pengobatan gratis adalah dokter Relawan Ina Ama masing-masing dr. J.S. Pentury, Sp.OG, dan dokter umum masing-masing dr. Lita Tarumaseley, dr. Mariza Gautami Siwabessy, dr. Vania Levina Polanit dan dr. Prizilia Saimima.
Sampai hari ketiga ini, pengobatan dan vaksinasi masih dijalankan di dua lokasi yaitu Ohoi Elat dan Yamtel. Besok akan dilaksanakan di lokasi terakhir yaitu Ohoi Lerohoilim, dan vaksinasi akan dilaksanakan kepada para siswa.
Saimima yakin bahwa sampai hari terakhir nanti (28/10), dipastikan ada lonjakan masyarakat yang divaksin sehingga kisaran capaian 1000 orang dapat dicapai.
Hal ini karena masyarakat telah teredukasi dari dua hari pelaksanaan ini, dibuktikan dengan animo yang tinggi serta mereka tercerahkan dari beragam informasi yang mengatakan vaksin itu berbahaya, mematikan dan memberi efek yang luas.
"Jadi mereka yang sudah divaksin sekaligus yang mensosialisasi manfaatnya kepada yang belum divaksin sehingga hari berikutnya partisipasi masyarakat makin tinggi,” jelasnya.
Sedangkan bagi yang mendapat pengobatan gratis, data jenis penyakit yang diderita masih akan dievaluasi bersama Tim Relawan Ina Ama, namun dari pengalaman dua hari ini, jumlah yang diperiksa dokter ahli dalam juga cukup tinggi.
Menurut Saimima, hal ini menunjukkan bahwa memang tenaga dokter ahli sudah menjadi salah satu kebutuhan di pulau-pulau, sehingga dengan pengobatan gratis ini, kami (Ina Ama) akan berusaha menjangkau juga pulau-pulau yang lain.
Sampai dengan hari ketiga ini pula, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara, dr. K. Notanubun, menjelaskan bahwa sampai hari ini (27/10/2021) tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) baik ringan maupun berat setelah divaksin.
Kami terus melakukan evaluasi dan pengawasan dengan berharap ada input informasi dari mereka yang sudah divaksin. Jadi dengan tidak ada KIPI itu berarti bahwa vaksin benar-benar aman dan masyarakat dapat menerimanya.
Pihaknya pun berharap angka capaian vaksin Maluku Tenggara akan naik dari 33%, sehingga perlu terus dilaksanakan dan disosialisasi sampai ke desa-desa.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Elat, Antonius Ngutra, A.Md. Kep, memberi data bahwa dari mereka yang divaksin pada hari pertama ada 4 orang Ibu hamil dan pada hari kedua ada 7 orang ibu hamil.
“Dan puji Tuhan, sebab vaksin memang dapat dilayankan kepada mereka, dan tidak KIPI baik berat maupun ringan”.
Dirinya berharap pengobatan dan pelayanan vaksinasi massal ini dapat mencerahkan masyarakat tentang pentingnya Kesehatan dan kewaspadaan menangani dampak Covid-19 secara bersama-sama. (*/GPM/toeb)