Yayasan INA AMA Gelar Pengobatan Massal & Vaksinasi Jelang MPL Sinode GPM di Elat - Kei Besar

:


Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Selasa, 26 Oktober 2021 | 04:39 WIB - Redaktur: Tobari - 511


Ambon, InfoPublik - Yayasan Ina Ama GPM, telah melangsungkan kegiatan bakti sosial Pengobatan Masal dan Vaksinasi di Puskesmas Elat, Senin (25/10/2021). Pengobatan Masal dan Vaksinasi ini akan berlangsung di 3 lokasi, diantaranya, Elat, Yamtel dan Ohoiwirin.

Menariknya, sasaran dari aksi Pengobatan Masal dan Vaksinasi ini bukan hanya dilakukan bagi Jemaat GPM Elat, namun kepada seluruh masyarakat sekitar.

Acara diawali dengan tarian penyambutan para tamu undangan oleh Remaja Mesjid Al-Muhajirin, Ohoi Wakol.

Bupati Maluku Tenggara Drs. Hi. M. Thaher Hunubun dalam hal ini yang diwakili oleh Kepala Dinas Kabupaten Maluku Tenggara dr. Notanubun Katrintje, M.Kes, mengawali sambutannya Ia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sangat berbahagia dan merasa bangga atas penyelenggaraan MPP dan MPL Sinode GPM di Kei besar.

Hal ini menunjukan perhatian GPM dalam mendukung kemajuan warga GPM di Pulau Kei Besar dan secara umum seluruh masyarakat di kepulauan Kei Maluku Tenggara.

Lebih lanjut Ia menuturkan bahwa hal ini sangat sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam membangun Kei Besar sebagai daerah prioritas perbatasan negara wilayah Pulau Kecil terluar dan kawasan strategis nasional tertentu.

“Infrastruktur kawasan seperti jalan, jembatan, air bersih, jaringan telekomunikasi maupun akses dan kualitas pelayanan dasar yaitu pendidikan dan kesehatan adalah prioritas yang terus didorong oleh Pemerintah Daerah secara khusus di kepualaun Kei Besar,” imbuhnya.

Dikesempatan ini juga, Katrintje memaparkan informasi terkait kasus covid 19 di Maluku Tenggara sejak Maret 2020 sampai dengan hari ini tercatat 465 kasus dengan angka kesembuhan 94,8 % dan sejak tanggal 5 Oktober 2021 di Maluku Tenggara sudah zero case covid 19.

“Meskipun demikian, kewaspadaan kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan adalah suatu hal yang wajib dilaksnakan. Termasuk juga sosialisasi edukasi dan dan penerapan gerakan masyaraat hidup sehat, pengendalian penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, pelayanan gizi dan kesehatan lingkungan,” tuturnya.

Pemerintah Daerah sangat mengapresiasi kinerja panitia dalam mempersiapkan seluruh rangkaian kegiatan siding MPL Sinode GPM tahun ini. Kita juga melihat ada dukungan yang snagat baik dari sleuruh warga khususnya dukungan dari umat Muslim dan Katolik.

Hal ini adlaah cerminana sesungguhnya dari hidup orang Kei. sikap inilah yang menjadi dasar toleransi yang tinggi di kepulauan Kei. Dukungan dan persatuan itulah yang akan mensukseskan jalannya sidang ke 42 MPL Sinode GPM di Jemaat Elat.

Sementara itu, mengawali arahannya, Pendeta E. T. Maspaitella  Ketua MPH Sinode GPM menyampaikan ucapan teima kasih kepada Pemerintah Kabupaten yang sudah mempercepat proses pembangunann di wilayah tempat pelaksanaan MPP dan MPL

“Kami sangat bersyukur karena jaringan listrik sudah bisa terjangkau di Ohoifau, air bersih juga sudah bisa dinikmati semua warga di Ohoifau dan Elat,” ungkapnya.

Kemudian untuk pengobatan hari ini, Pendeta Maspaitela mengatakan bahwa tujuannya untuk melayani masyarakat dan membantu ketangguhan masyarakat dalam menghadapi pandemic.

Ada bantuan dari beberapa pihak yang mendukung hingga kegiatan dapat berjalan, diantaranya Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara secara khusus Kepala Dinas Kesehatan dan para pimpinan puskesmas dan tenaga kesehatan.

Sumbangan obat-obatan  berasal dari Novita Anakotta,S.H.,M.H (Anggota DPD RI), Hendrik Lewerissa, S.H.,LL.M (Anggota DPR RI), Letnan Jendral TNI Jeffry Apoly Rahawarin.

Sementara untuk vaksinasi mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara dan Dokkes Polda Maluku.

“Nanti akan dikordinasikan lebih lanjut sebab untuk yang satu ini ada banyak pihak yang membantu termasuk Bank Indonesia dan Bank Maluku,” imbuhnya.

Apresiasi dan ungkapan terima kasih diberikan bagi semua orang Kei yang menunjukan komitmen tinggi dalam memelihara hidup persaudaraan. MPP dan MPL membuat GPM tidak hanya berjumpa dengan warga gerejanya, tapi GPM akan berjumpa dengan orang Kei.

"Kemarin di MPP jika saya menyebut saudara-saudara katolik dan Muslim, itu menunjukan masih adanya perbedaan diantara kita, tapi saya menyebut orang Kei. Orang Kei yang saya maksudkan adalah saudara-saudara hati, saudara sepenuhnya dalam budaya Ain Ni Ain,” tutur Pendeta Maspaitella.

Terkait dengan kegiatan ini, Pieter Saimima, M.Si – Ketua Yayasan Ina Ama menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari yayasan dalam menjawab 4 program strategis Yayasan Ina Ama yang tertuang dalam PIP RIPP GPM, diantaranya kesehatan, kebencanaan, pemukiman dan pengolahan pangan lokal.

Proses pengobatan masal yang di lakukan Yayasan Ina Ama GPM bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Maluku tenggara. Untuk vaksinasi, Polda akan membantu 700 vaksin dan sisanya akan disiapkan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.

Sedangkan pengobatan masal, ada pengujian Gula darah dan kolestrol yang termasuk dalam kategori penyakit berbahaya yang mengakibatkan kematian. “Targetnya itu 1000 masyarkat,” imbuhnya.

Sementara untuk penyakit yang lain akan ditangani oleh dokter ahli dalam maupun dokter umum. Ada 5 dokter yang bawa, 4 diantaranya dokter umum, dan 1 dokter ahli. Semua fasilitas sudah disipakan termasuk obat-obatan yang dibawa dari Ambon.

Paling tidak, bisa menjawab kebutuhan dari pelaksanaan pengobatan masal. Harapannya yayasan ini tidak meninggalkan beban sisa tapi akan dituntaskan selama 4 hari melalui kerjasama dengan Puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara.

Kegiatan ini disambut baik oleh warga, dengan banyaknya partisipasi warga dalam mengikuti vaksinasi dan pengobatan masal. Tercatat, ada sekitar 400 orang yang sudah terdaftar sebelum acara pembukaan selesai.

“Sebenanrnya satu minggu sebelum kita berangkat itu harapan dari masyarakat di kecamatan Kei besar ini ada pengobatan masal terkait dengan mata tapi hal itu tidak dapat dilaksanakan karena waktu terlalu singkat, jika tidak ada kendala maka akan terlaksana pada waktu sidang klasis di Kei Besar pada bulan April 2022,” ungkap Saimima.

Sementara itu, Sriutanuadeningsi, salah satu warga menyambut baik kegiatan ini.

“Ini luar biasa. Vaksinasi ini mempermudah masyarakat di Elat. Harapannya agar masyarkaat bisa melihat ini sebagai wadah yang baik. Trimakasih kepada yayasan Ina Ama GPM atas kesediananya membuat pengobatan masal dan vaksinasi,” tuturnya. (GPM/toeb)