Gandeng MAFINDO, Diskominfo Wonosobo Bangun Hoax Crisis Center

:


Oleh MC KAB WONOSOBO, Senin, 25 Oktober 2021 | 19:31 WIB - Redaktur: Kusnadi - 349


Wonosobo, InfoPublik - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo tengah mematangkan rencana pembentukan hoax Crisis Center (HCC), demi menguatkan kewaspadaan terhadap munculnya kabar-kabar bohong yang berpotensi mengganggu harmonisasi masyarakat.

Dalam upaya membentuk HCC tersebut, Diskominfo bakal menggandeng masyarakat anti fitnah Indonesia (MAFINDO) sebagai organisasi nirlaba yang berfokus pada upaya menangkal berita bohong, atau populer dengan gerakan turn back hoax.

Perihal tersebut mengemuka dalam rapat koordinasi persiapan assessment Smart City Wonosobo, yang digelar di Ruang Mangunkusumo Setda pada Senin (25/10/2021).

Kepala Dinas Kominfo, Eko Suryantoro mengatakan, pihaknya berupaya menguatkan elemen-elemen dalam program Kota Cerdas, salah satunya dengan pembentukan HCC, agar warga masyarakat Wonosobo ke depan tidak mudah terprovokasi isu-isu yang banyak beredar di media sosial namun belum dapat diverifikasi kebenarannya.

Gagasan tersebut selaras dengan pesan dari Asisten Sekda bidang Administrasi dan Umum, Supriyadi saat membuka rakor yang dihadiri puluhan perangkat daerah terkait Wonosobo Smart City tersebut.

Dalam arahannya, Supriyadi menyebut Pemkab Wonosobo memiliki pekerjaan rumah (PR) cukup banyak dalam upaya meraih predikat sebagai Kota Cerdas, mengingat saat ini penilaian dari Kementerian Kominfo RI terhadap progress pengembangan Smart City masih ada pada skor 2,76.

“Dari skala nilai maksimal 5, Wonosobo baru berada pada 2,76 sehingga diperlukan langkah-langkah lebih konkret demi mendekati standar penilaian yang ditetapkan Kemenkominfo,” ungkap Supriyadi.

Melalui rakor tersebut, Supriyadi meminta agar 6 program unggulan, meliputi Smart Government, Smart Living, Smart Branding, Smart Society, Smart Economy dan Smart Environmet terus dikuatkan.

“Salah satu indikator yang digunakan untuk penilaian Smart City, adalah form kuisioner berisi evaluasi sejauh mana keterlibatan atau partisipasi publik dalam impelementasi program-program unggulan, sehingga dalam waktu satu minggu ini, saya minta form sudah mesti diisi lengkap oleh masing-masing perangkat daerah terkait, agar diketahui secara pasti apakah program sudah berjalan sebagaimana mestinya atau belum,” tandas Supriyadi.

Kepala Bidang Informatika Diskominfo, Sugeng Riyadi menambahkan, pihaknya berupaya membagi kuisioner sesuai dengan Quick Wins (Program Unggulan) masing-masing, sehingga setiap perangkat daerah yang bertanggung jawab akan lebih mudah dalam pengisiannya.

“Sebagai contoh, bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Kominfo yang akan menjadi leading sector pembentukan Hoax Crisis Center, maka kuisioner yang akan diisi adalah yang bersangkutan dengan sejauh mana kerjasama dengan MAFINDO berjalan, serta apakah peran serta masyarakat dalam upaya menangkal hoax sudah muncul atau belum,” beber Sugeng.

Asessment Smart City oleh Kementerian Kominfo yang bakal dihadapi Pemkab Wonosobo pada Bulan Desember mendatang, menurut Sugeng bakal sangat strategis karena menentukan dimana posisi Kabupaten Wonosobo di antara 100 Kota se-Indonesia yang terpilih masuk dalam pendampingan program Kota Cerdas.(Danang – Dinas Kominfo Kabupaten Wonosobo)