Zulkarnain Hamson: Papua Barat Butuhkan Program Seribu Humas

:


Oleh MC KAB SORONG, Sabtu, 16 Oktober 2021 | 07:14 WIB - Redaktur: Tobari - 538


Manokwari, InfoPublik - Pengurus Asosiasi Program Studi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) jajaran Pemprov Papua Barat di provinsi kepala burung Cenderawasih  ini membutuhkan program 1.000 Humas.

Pengurus ASPIKOM Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Zulkarnain Hamson, juga sebagai Ketua Bidang Penerbitan Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indonesia (ISKI) Sulselbar, mengemukakan itu, usai kegiatan sehari  di Manokwari Kamis (14/10/2021) sebagai narasumber pada kegiatan Media Handling Prosppek Otsus Papua Barat, yang diselenggarakan KOMPAK dan Yayasan BaKTI.

Yang, dimaksud dengan ‘Program 1.000 Humas’ tersebut, artinya Humas-humas di berbagai daerah yang ada di Papua Barat ini melibatkan semua unsur masyarakat.

Entah itu, dia dari unsur bisnis,  dan berbagai komunitas masyarakat  untuk menjadi Humas Pemda dalam menjalankan target-target pencapaian Otsus provinsi  ini.

“Hal ini sangat menarik. Kita didorong agar bagaimana bisa Program 1.000 Humas pada 2022 mendatang,” jelas Zulkarnain Hamson di Manokwari, Jum’at (15/10-2021),  yang saat ini akan menyelesaikan program  Pascasarjana Doktoralnya (S3) di Universitas Hasanuddin Makassar Bidang Ilmu Komunikasi, juga sebagai Wakil Rektor IV Universitas Indonesia Timur.

Dengan adanya program 1.000 Humas dimaksud, tentu kita otomatis secara langsung akan mengajak masyarakat untuk berselancar di dunia maya, Facebook misalnya tidak lagi menyebarkan informasi hoax.

Pasti dia (masyarakat) akan lebih berhati-hati dalam menyampaikan tulisan di wall atau dinding akunnya.

Karena, apabila menyebarkan informasi yang tidak jelas asal muasab dari suatu persoalan, tentu   akan ada konsekuaensi hukumnya, yakni  seperti yang disebutkan pada Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang  Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Hal seperti ini kita harus mengajarkan atau mengedukasikan kepada  masyarakat secara langsung agar bisa menghindari  diri untuk tidak tersangkut dengan masalah hukum, imbaunya.

Dari pantauan awak media ini, dengan begitu padatnya kegiatan seorang Zul, sapaan akrab Zulkarnain, sambil menunggu kedatangan pesawat Sriwijaya Air dari Bandara Sentani Jayapura yang mengalami delay lebih kurang 90 menit dari jadwal sebelumnya.

Zul sempat bergegas ke salah satu ruang area, yang jauh dari kebisingan untuk menguji secara virtual kepada  salah satu mahasiswinya,  yang akan menyelesaikan studi akhir dari riset lapangan pada Universitas Indonesia Timur Makassar.

Sosok seorang  Zulkarnain Hamson, pria paruh baya berdarah Ambon, Maluku, dimana sejak 1974 sudah berhijrah ke kota ‘Angin Mamiri’ Makassar ini, jika kita punya ilmu akan lebih bermanfaat apabila kita bisa menularkan ke siapa saja dalam konteks positif.

Dari penelusuran awak media ini,  salah satu buku karangannya dengan judul terpajang di cover Etika Jurnalistik Pengalaman dari Lapangan, diterbitkan oleh Penerbit Galuh Patria, Yogyakarta setebal 138 halaman. Terbitan 12 September 2020. (MC Kab. Sorong/rim/toeb)