:
Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Minggu, 10 Oktober 2021 | 13:50 WIB - Redaktur: Tobari - 1K
Ambon, InfoPublik - Sosialisasi Design Pemasaran Market Place Bali Doo yang dikembangkan oleh Sinode GPM melalui Media Center dan Biro Pemberdayaan Ekonomi Sosial Politik dan Budaya berlangsung, Jumat (8/10/2021).
“Sejak lama sebagai gereja kita telah mengembangkan program pemberdayaan ekonomi bagi warga gereja,” tutur Pendeta Sapulette.
Dalam arahannya, Pendeta S. I Sapulette mengatakan bahwa beragam kegiatan juga sudah dilakukan. Mulai dari pelatihan-pelatihan kewirausahaan, pemberian modal usaha, juga pembinaan etos kerja dll.
Kita melakukan semua itu karena kita menemukan bahwa upaya pelayanan gereja melalui program-program pemberdayaan menemui tantangan karena ada keterbatasan Skill Entrepreneurhip dari warga gereja.
Karena itu kita melakukan program-program intervensi kearah itu untuk pemberdayaan ekonomi warga gereja. Kita juga menemukan ada kendala yang mendasar dari upaya pemberdayaan yang gereja lakukan yakni soal pemasaran.
Pemasaran hasil-hasil produksi tetapi juga pemasaran produk ekonomi warga gereja.
Karena itu dari waktu ke waktu gereja terus memikirkan pengembangan-pengembangan program yang dapat membantu warga gereja dan juga mengefektifkan program-program pemberdayaan yang berdampak baik untuk pengembangan ekonomi warga jemaat.
Ini merupakan wujud GPM adaptif bersama gelombang perubahan termaksuk era 4.0.
“Ini juga merupakan tindak lanjut dari ToT Pelaku Usaha yang berlangsung beberapa waktu lalu di Jemaat Airlouw Klasis Pulau Ambon, sekaligus mengsinergikan apa yang didesign beberapa waktu belakangan ini oleh Media Center GPM,” tuturnya.
Harapannya, melalui aplikasi ini gereja bisa membantu pemasaran hasil-hasil produk dari usaha warga gereja.
“MPH mengapresiasi kolaborasi antara Media Center dan Biro Pemberdayaan Ekonomi Sosial Politik dan Budaya dengan memanfaatkan teknologi untuk membantu pelayanan gereja dan warga gereja dalam hal ini pelaku usaha,” tuturnya.
Terkait hal ini, Pendeta Mario Manjaruni - Kepala Media Center menjelaskan bahwa sosialisasi yang dilakukan ini bertujuan untuk memperkenalakan MarketPlace “Bali Doo” kepada warga gereja sebagai langkah pemasaran produk.
GPM melalui Media Center bekerjasama dengan Biro Pemberdayaan Ekonomi Sosial Politik dan Budaya membuat satu “Rumah Pasar Besar” yang nanti diisi oleh warga gereja.
“Jadi Media Center hanya support system basis IT, tapi yang memotori gerakan pemberdayaan ekonomi adalah Biro Pemberdayaan Ekonomi Sosial Politik dan Budaya,” imbuhnya.
Harapan kedepan nanti “Bali Doo” bisa memberikan dampak pada daya juang jemaat untuk bisa survivedengan kemampuan ekonomi kreatif yang mereka miliki dan gereja membantu untuk memasarkan produk agar bisa dikenal banyak orang.
Aplikasi ini berbasis Web, sehingga nanti bisa melakukan proses pemasaran dari mana saja dan kapan saja. GPM membuat satu rumah pasar besar yang nanti oleh warga gereja bisa mengisi ruang-ruang dalam pasar itu. Oleh sebab itu, aplikasi ini dibangun untuk menjawab semuanya.
Aplikasi sudah di develop dalam bentuk android dan nanti bisa di-download melalui google play. Saat ini bisa diakses melalui melalu browser pada setiap perangkat. (GPM/toeb)