Banjir di Palangka Raya Mulai Surut, Program Kotaku Jadi Solusi

:


Oleh MC KOTA PALANGKA RAYA, Minggu, 26 September 2021 | 05:57 WIB - Redaktur: Juli - 212


Palangka Raya, InfoPublik - Debit air pada sejumlah kawasan banjir di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah berangsur surut. Kondisi tersebut disampaikan langsung Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, saat melakukan pemantauan kawasan banjir di Kelurahan Pahandut Seberang, Jumat (24/9/2021). 

"Banjir yang terjadi di 17 kelurahan Kota Palangka Raya, lebih dikarenakan banjir kiriman. Nah, ketika kawasan hulu tidak turun hujan membuat debit air di Kota Palangka Raya perlahan mulai turun," ungkap Fairid. 

Wali kota mencontohkan, kawasan Kelurahan Banturung yang turut terdampak banjir, namun kini dalam kondisi sudah surut dan kering.

Seiring dengan kondisi itu kata Fairid, pihaknya mulai fokus mengambil langkah ke depan agar banjir musiman ini bisa diminimalisir dampaknya bagi masyarakat.

Ia mencontohkan kawasan Jalan Pantai Cemara Labat II di Kelurahan Pahandut seberang, di mana sejauh ini memiliki program Kota Tanpa Kawasan Kumuh (Kotaku), sehingga diharapkan mampu menjadi solusi ke depannya. 

Dalam program Kotaku, sejumlah infrastruktur dibangun. Program itu dilakukan  guna mendukung pelaksanaan program penanganan kumuh perkotaan dan membangun sanitasi masyarakat dalam peningkatan kualitas hidup sehat masyarakat.

Program Kotaku itu sendiri merupakan program kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempercepat pengentasan kumuh perkotaan sejalan dengan gerakan 100-0-100.

"Saya akan segera mengoordinasikan hal ini bersama pihak terkait, bahwa dengan program Kotaku dapat menjadi bagian dari upaya memulihkan nfrastruktur. yang terdampak banjir," katanya. 

Contohnya kata dia, program infrastruktur jalan, maka dalam pelaksanaan proyeknya pembangunan jalan bisa lebih ditinggikan agar tidak terendam air. Jangan sampai jalan yang sudah dibangun masih terendam juga manakala banjir kembali terjadi.

"Ketika musim penghujan dan debit air meningkat. Paling tidak aktivitas masyarakat tidak terganggu secara signifikan," tandas Fairid. (MC. Isen Mulang.1/prokom/wspd)