Wawalkot Tinjau dan Evaluasi PTM di SMPN 02 Pekalongan

:


Oleh MC KOTA PEKALONGAN, Rabu, 22 September 2021 | 19:19 WIB - Redaktur: Kusnadi - 132


Kota Pekalongan, InfoPublik –Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dan uji coba PTM di beberapa sekolah di Kota Pekalongan sudah selesai. Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin STP melakukan tinjauan dan evaluasi pelaksanaan PTM, salah satunya di SMP Negeri 2 Pekalongan, Rabu (22/9/2021).

Wawalkot Salahudin menyampaikan bahwa kunjungannya kali ini menindaklanjuti adanya informasi terkait munculnya klaster PTM di sejumlah kota.

Ia juga mengapresiasi penerapan protokol kesehatan yang dijalankan, sehingga pelaksanaan PTM di SMPN 02 berjalan baik serta tidak ada guru maupun siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Jadi karena prokes dipatuhi betul. Alhamdulilah, di Kota Pekalongan khususnya SMPN 2 tidak ada akibat negatif dari pelaksanaan PTM terbatas. Hari ini kami juga ingin mendengar langsung masukan dari para guru terkait pelaksanaanya,” ungkap Wawalkot Salahudin.

Ia berharap, dengan penurunan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan sektor pendidikan betul-betul bisa pulih, sehingga sekolah-sekolah dapat melakukan aktivitas pembelajaran dengan optimal.

Menurutnya, sekolah tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga memberikan pendidikan karakter selain metodologi pendidikan yang harus mengikuti perkembangan.

“Semoga dengan ketaatan kita terhadap prokes, ikhtiar dan doa, kasusnya tidak kembali naik serta aktivitas di sekolah dapat kembali normal. Sehingga, murid dapat belajar dan melihat contoh langsung dari guru agar bisa mengilhami sentuhan humanis para guru,” katanya.

Kedatangan rombongan Wawalkot Salahudin disambut baik oleh Kepala sekolah SMPN 02, Heny Daryani SPd MSi dan jajaran.

Ia mengatakan, sebelumnya tidak mengetahui kabar kedatangan Wawalkot dan rombongan ke SMPN 02 Pekalongan.

Lebih lanjut, PTM terbatas SMPN 02 tahap I dari tanggal 6-18 September sudah selesai dan berjalan lancar. “Hari Senin (20/9) lalu kami sudah melakukan swab ulang untuk para guru dan hasilnya negatif semua. Kemudian, respon dari siswa dan laporan orang tua tidak ada peserta yang sakit,” tutur Heny Daryani.

Dalam pelaksanaan PTM Terbatas, SMPN 02 melaksanakan sistem blended learning dengan kuota siswa 50% dari total keseluruhan. Pembelajaran dilakukan selama dua jam tanpa istirahat dan satu kelas hanya diisi oleh 16 siswa.

“Kami juga fasilitasi anak mengikuti pembelajaran secara daring. Kami menggunakan google classroom yang terhubung dengan anak dari rumah,” imbuhnya. (Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)