Tim Patroli Satgas COVID-19 Giat di Pasar Guna Cegah Varian Delta di SBD

:


Oleh MC KAB SUMBA BARAT DAYA, Sabtu, 31 Juli 2021 | 20:28 WIB - Redaktur: Kusnadi - 252


Tambolaka, InfoPublik – Tim Patroli Satgas COVID-19 melakukan giat di Pasar Waimangura Kecamatan Wewewa Barat dan Pasar Obakomi Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (31/7/2021).

Giat Tim Patroli Satgas COVID-19 di Pasar bertujuan untuk mencegah Varian Delta India agar tidak masuk di wilayah Sumba khususnya Kabupaten SBD. Karena Varian Delta COVID-19 asal India ini lebih ganas, lebih mudah menyebar, lebih mudah menempel di sel paru-paru, dan berpotensi kebal terhadap terapi antibodi monoklonal juga infus antibotik intravena untuk menetralisir virus.

Tim Patroli Satgas COVID-19 dipimpin oleh Danki Brimob Batalion C Pelopor SBD, Iptu Joni Marthin dengan didampingi 3 Personel anggota Brimob, Polres SBD 2 Personel, TNI 4 Personel, Satpol-PP 3 Personel, Dinas Perhubungan 4 Personel Nakertrans 2 Personel, dan Wartawan Kominfo SBD serta Pasola Pos masing-masing 1 Personel.

Danki Brimob Batalion C Pelopor SBD, Iptu Joni Marthin mengimbau kepada masyarakat pengunjung dan penjual agar patuh terhadap protokol kesehatan. Karena ada Varian baru COVID-19 yang bernama Delta asal India dan sudah menyebar di Indonesia termasuk NTT.

“Untuk Varian Delta COVID-19 asal India ini diharapkan seluruh masyarakat SBD lebih ketat lagi untuk mematuhi protokol kesehatan. Sehingga Varian Delta COVID-19 ini tidak boleh masuk dan menyebar di Pulau Sumba khususnya Kabupaten SBD, jangan sampai Varian Delta COVID-19 asal India ini masuk di wilayah SBD hanya karena kelalaian kita yang tidak taat dengan protokol kesehatan,” ujarnya.

Dirinya juga menegaskan kepada masyarakat bahwa Tim Satgas COVID-19 SBD selalu mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten SBD untuk mematuhi protokol kesehatan. Tapi itu semua tergantung kesadaran masing-masing individu. Jangan sampai kita sendiri yang membawa virus di tengah-tengah keluarga.

“Karena ketika kita pulang di rumah pasti berinteraksi dengan keluarga, baik anak, istri atau suami, kakak dan adik maupun orang tua, opa dan oma yang sudah lansia. Dan ini sangat berbahaya bagi kesehatan opa dan oma yang sudah lansia,” tuturnya. (MC. Kabupaten SBD/Isto)