:
Oleh MC KAB PEMALANG, Kamis, 24 Juni 2021 | 08:06 WIB - Redaktur: Elvira - 230
Pemalang, InfoPublik - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang dr. Solahudin mengungkapkan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) ruang perawatan COVID-19 di Kabupaten Pemalang sudah di atas 90%.
Hal itu diungkapkan Solahudin usai mengikuti acara Monitoring dan Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di kantor Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (24/6/2021).
Selain itu Solahudin juga merinci baik BOR di rumah sakit swasta maupun RSUD dr. M. Ashari. “Ada beberapa rumah sakit swasta, hampir semua rumah sakit swasta yang tempat tidur untuk layanan COVID-19 hampir penuh, rata-rata seratus persen,” beber Solahudin.
Sedangkan dari pantuan yang dilakukannya, untuk RSUD sudah melebihi 90%. Kondisi ini membuat Kabupaten Pemalang masuk dalam zona merah penyebaran COVID-19.
“RSUD (dr. M. Ashari) sendiri untuk Selasa 22 Juni, kita pantau ternyata juga sudah 90% lebih, sehingga kita memang kondisi darurat ini zonanya jadi merah. Karena zona merah indikatornya adalah BOR, nah kalau BOR-nya di atas 85 (persen) pasti merah (zonanya),” jelasnya.
Solahudin juga membuka strategi untuk mengatasi hal tersebut, antara lain dengan cara menambah BOR hingga 98 tempat tidur. Dia merencanakan Rumas Sakit (RS) Comal Baru akan menjadi tempat untuk menambah kapasitas BOR. “Kita siapkan RS Comal Baru yang ada 98 bed, kita berupaya untuk bisa melayani pasien,” ungkapnya.
Untuk merealisasikan hal tersebut dia mengaku sudah bertemu dengan Direktur dan jajaran RS Comal Baru, bahkan pihaknya juga siap mendukung SDM apabila RS Comal Baru kekurangan Tenaga Kesehatan (Nakes) .
“Tadi pagi saya datang kesana, bertemu dengan Direktur dan jajaran RS Comal Baru, (RS Comal Baru) siap untuk bisa melayani sebanyak 98 tempat tidur dan tenaga kesehatannya. Walaupun ada kekurangan tenaga kesehatan akan kami dukung untuk memenuhi,” kata Solahudin.
Masyarakat harus disiplin melakukan protokol kesehatan untuk memutus ratai penyebarang COVID-19.