Marinir Indonesia dan Amerika Bebaskan Dubes AS yang Disandera di Banyuwangi

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 16 Juni 2021 | 06:35 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 96


Surabaya, InfoPublik - Kerjasama yang baik dilakukan oleh prajurit dari Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Tentara dari kedua negara itu berhasil membebaskan Duta Besar AS untuk Indonesia Mr Galih Broughman keturunan Indonesia yang menjadi sandera dari kelompok teroris.

Pembebasan sandera itu dilakukan di Pantai Pancer, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (15/6/2021). TIdak seperti biasanya, pagi tadi suasana pantai yang biasanya dipakai para nelayan untuk membongkar ikan hasil tangkapan tersebut begitu sepi. Tidak ada aktifitas para nelayan.

Penyebab sepinya Pantai Pancer karena pantai yang berada di pesisir selatan Banyuwangi tersebut telah dikuasai oleh kelompok teroris yang berhasil menyandera Mr Galih Broughman saat perjalanan kunjungan kerja ke wilayah Banyuwangi.

Dengan adanya kejadian tersebut dan atas persetujuan kedua negara, prajurit Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL bekerjasama dengan prajurit United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit atau Marinir AS mendapat perintah untuk membebaskan sandera.

Prajurit Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL dibawah pimpinan Lettu Marinir Adzami Patriot membuat perencanaan untuk pembebasan sandera bersama Captain Nicholas Paparella dari Marinir AS di Posko yang berada di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir 7 Lampon, Banyuwangi. Mereka melaksanakan tugas tersebut melalui darat dan udara dengan menggunakan pesawat Heli Bell-412/HU-4206.

Sempat terjadi baku tembak dengan kelompok teroris saat prajurit Marinir mendekati sarang teroris yang berada di Pancer. Dengan kemampuannya sebagai pasukan khusus, prajurit Marinir kedua negara berhasil melumpuhkan anggota kelompok teroris dan berhasil membebaskan Dubes AS yang di sandera.

Sandera kemudian diamankan dengan cara STABO menggunakan Heli Bell-412/HU-4206 milik Skuadron 400 Wing Udara 2 Puspenerbal Surabaya dengan pilot Mayor Laut (P) Hadi dan Copilot Letda Laut (P) Dito.

Kejadian tersebut merupakan skenario latihan berganda yang merupakan materi puncak dalam Latihan Bersama Marinir Indonesia dan Marinir AS dengan sandi Reconex 21-II yang dimulai sejak tanggal 3 Juni 2021. Latihan full mission profile merupakan gabungan dari materi yang dilatihkan dalam Reconex 21-II yaitu menembus gelombang, long range navigation, renang rintis, konfirmasi pantai pendaratan, Jungle Patrol, Close Quarter Battle (CQB), Fastrope, STABO, menembak dan Survival.(MC Diskominfo Prov Jatim/non-afr/eyv)