Gotong-royong Budaya Asli Indonesia

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Selasa, 15 Juni 2021 | 14:32 WIB - Redaktur: Kusnadi - 2K


Sleman, InfoPublik - Gotong-royong menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia yang telah ada sejak dahulu kala. Gotong-royong sudah dianggap sebagai kepribadian dan budaya yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Di masyarakat suku Jawa, salah satu kegiatan gotong-royong yang masih nampak hingga saat ini adalah saat membongkar rumah berdinding gedek (anyaman bambu) dan menurunkan genteng. Seperti terlihat saat warga Padukuhan Kayen, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman membongkar sebuah rumah berdinding gedek, Minggu (13/6/2021).

Ketua RW setempat, Sukirman yang ikut bergotong-royong bersama tetangga yang lain mengatakan bahwa bangunan rumah gedek milik Mbah Tugirah ini merupakan satu-satunya bangunan rumah gedek yang masih ada di wilayahnya.

“Ahli waris minta bantuan tetangga dan warga sekitar untuk membantu ‘sambatan’ atau gotong-royong menurunkan genteng dan membongkar bangunan untuk selanjutnya akan dibangun kembali dengan bangunan yang lebih layak dan aman untuk ditinggali,” terang Sukirman.

Bangunan rumah bergaya limasan dengan dinding gedek pada tahun 1950an termasuk golongan rumah yang bagus di atas rata-rata rumah penduduk sekitar pada eranya dulu. “Tetapi untuk saat ini sudah dianggap tidak layak dan terkesan kotor dan sulit pemeliharaannya sehingga perlu dibangun ulang sebagai tempat tinggal ahli warisnya,” lanjut Sukirman lagi.

Rumah zaman dulu terdiri dari ruang utama dan beberapa kamar serta tempat untuk menyimpan hasil pertanian seperti padi, kacang, jagung, dan hasil pertanian lainnya dan saat ini sudah tidak ditempati dan terbengkalai.

Gotong-royong dilakukan dengan menurunkan genteng satu persatu secara estafet baru kemudian membongkar bagian lainnya. Untuk gotong-royong seperti ini tidak ada upah yang diberikan karena semua dilakukan dengan suka rela. Saat gotong-royong dilakukan, pemilik rumah hanya perlu menyediakan minuman dan makanan untuk warga yang sudah membantu membongkar rumah.(Wasana/KIM Depok)