:
Oleh MC KAB PEMALANG, Sabtu, 12 Juni 2021 | 21:43 WIB - Redaktur: Juli - 589
Pemalang, InfoPublik - Wakil Bupati Pemalang Mansur Hidayat, pada Sabtu (12/6/2021) memberikan semangat kepada petugas penanganan COVID-19 di wilayah Kecamatan Watukumpul, menyusul masuknya wilayah tersebut dalam zona merah atau risiko tinggi penularan COVID-19.
Salah satunya disebutkan di Desa Majalangu, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ada 30 orang terpapar COVID-19.
Wabup Pemalang, bersama Kapolres Pemalang AKBP Roni Tri Prasetyo Nugroho, Dandim 0711/Pemalang Irvan Christian Tarigan, Sekda Kabupaten Pemalang M. Arifin beserta jajaran OPD terkait, melakukan monev dan arahan kepada Forkopincam, juga sejumlah Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Watukumpul, yang berlangsung di Pendopo Desa Majalangu.
Wabup mengatakan, tujuan kunjungannya di Kecamatan Watukumpul untuk memberikan semangat kepada petugas penanganan COVID-19.
Disampaikan bahwa, untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 harus dilakukan bersama-sama, karena untuk memerangi COVID-19 bukan hanya urusan Dinas Kesehatan dan BPBD saja, namun semuanya harus melawan, baik masyarakat dan petugas satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Pemalang.
"Ayo bareng-bareng, artinya Kecamatan Watukumpul tidak sendirian. Kemarin Pak Sekda sudah membuat grup untuk sekadar informasi kekurangan dan bantuan apa yang harus dipenuhi. Sampaikan saja di situ agar segera dipenuhi," kata Mansur.
Di tempat yang sama, Dandim 0711/Pemalang Letkol Inf Irvan Chritian Tarigan mengungkapkan, berkenaan dengan PPKM mikro yang ke-29, agar dijalankan sesuai dengan arahan dan pedoman yang sudah diturunkan.
"Khususnya di Desa Majalangu yang masih ada dua RT Zona Merah, harus sesuai aturan yang diturunkan oleh Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Pemalang," ungkap Irvan.
Sementara Kapolres Pemalang, AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho mengingatkan Kecamatan Watukumpul untuk melaporkan ketika membutuhkan apapun.
Ronny juga menjelaskan yang pertama harus dijalankan adalah pengumpulan data karena ketika tidak ada data kata dia, apa yang sudah dikerjakan akan percuma.
"Jadi lakukanlah maping dengan betul selanjutnya apa yang harus dilakukan. Tetapi bila melakukan pendataan lebih sempurna lagi seperti by name by address tanggal berapa dilaksanakan swab antigen dan kapan dilaksanakan PCR, kemudian akan dicek kembali oleh bidan desa atau Puskesmas yang ada," tutup dia.