:
Oleh MC KAB PEMALANG, Sabtu, 5 Juni 2021 | 09:58 WIB - Redaktur: Kusnadi - 538
Pemalang, InfoPublik - Untuk meningkatkan level kompetitif pariwisata Kabupaten Pemalang serta meningkatkan minat dan kunjungan wisata ke desa wisata di Kabupaten Pemalang, Pemkab Pemalang melalui Disparpora Kabupaten Pemalang telah menetapkan 27 desa wisata yang berpotensi menarik wisatawan dengan beberapa diantaranya merupakan pengembangan berbasis kawasan yaitu Desa Wisata Nanas Madu Pemalang atau Dewi Nadulang.
Kawasan tersebut diluncurkan dengan tajuk Business Meeting Dan Familiarization Trip Kawasan "Dewi Nadulang Experience 2021" oleh Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo didampingi Wakil Bupati Pemalang Mansur Hidayat di salah satu hotel di Pemalang, Jumat malam (4/6/2021).
Dalam kegiatan tersebut Agung berharap, kegiatan business meeting di Kabupaten Pemalang akan memberi dampak yang positif dan dapat diteruskan kepada, sanak keluarga serta rekan sejawat, agar nama Kabupaten Pemalang dapat dikenal dengan semua potensinya seantero nusantara.
"Dikenalnya Kabupaten Pemalang tentu menjadi kebanggaan bagi kami yang akan melecut semangat untuk berupaya lebih baik lagi dalam mensejahterakan masyarakat," ucap Bupati.
Agung mengatakan, sebagaimana visi pembangunan Kabupaten Pemalang yang tertuang dalam Dokumen RPJMD Tahun 2021-2026 yaiti "Terwujudnya Kabupaten Pemalang yang Adil, Makmur, Agamis, dan Ngangeni" di mana visi tersebut memiliki 4 (empat) program unggulan yaitu Dewi (Desa Wisata), Dedi (Desa Digital), Desi (Desa Sinergi), dan Koin (Kota Industri).
Terkait dengan hal itu, pihaknya mengapresiasi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pemalang beserta para pelaku wisata yang ikut bergerak aktif mendorong program unggulan Desa Wisata.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, Kabupaten Pemalang sebagai daerah yang mempunyai potensi wisata alam dan budaya, bertekad mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak perekonomian daerah melalui pemberdayaan potensi Desa Wisata.
Agung kembali berharap keberadaan desa wisata ini diharapkan mampu memberikan dampak ganda melalui pemerataan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, optimalisasi potensi ekonomi dan karakteristik daerah, serta mengangkat dan melindungi nilai-nilai budaya, agama, adat istiadat serta menjaga kelestarian alam.
"Selain itu, dalam perkembangannya sektor pariwisata, Desa Wisata merupakan salah satu jawaban dari perkembangan kecenderungan pasar wisata nasional, di mana orientasi pilihan wisatawan telah mengalami pergeseran pada pilihan wisata yang menyajikan keasrian wilayah pedesaan, dengan akomodasi yang mampu memberikan interaksi bersama penduduk setempat melalui produk yang berskala kecil namun tanpa merusak budaya serta adat istiadat yang ada," pungkas Agung.
Kemudian, lanjut Agung menambahkan, Pemerintah Kabupaten Pemalang telah menetapkan 27 desa wisata yang berpotensi menarik wisatawan dengan beberapa diantaranya merupakan pengembangan berbasis kawasan yaitu Desa Wisata Nanas Madu Pemalang atau Dewi Nadulang yang akan launching pada malam hari ini.
Launching Dewi Nadulang ditandai dengan penekanan tombol touchscreen oleh Bupati Mukti Agung Wibowo yang didampingi Wakil Bupati Mansur Hidayat beserta profincial manager kompak Jawa Tengah.
Kemudian di sela sela acara launching, Bupati dan Wakil Bupati Pemalang menyaksikan penandatanganan MOU antara penggiat desa wisata dengan perwakilan bayer nasional didampingi oleh profincial manager kompak Jawa Tengah.
Dalam launching tersebut hadir juga Sekda M Arifin, Plt. Disparpora Mohammad Ali Mukharom, dan Manager Kompak Jawa Tengah Ana Desi Wijaya, Travel Agents dan Bayer yang mendukung launching tersebut.
Plt. Disparpora Mohammad Ali dalam laporannya menjelaskan, tujuan business meeting ini adalah meningkatkan level kompetitif pariwisata Kabupaten Pemalang secara nasional, mengangkat potensi wisata Pemalang, memberi pemahaman para pengelola desa wisata di Kabupaten Pemalang tentang bagaimana supply chain pariwisata bisa diciptakan, dipelihara, lalu ditingkatkan.
"Kegiatan Launching Desa Wisata business meeting ini dilaksanakan selama 3 Hari pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu tanggal 4 Sampai 6 Juni 2021," ucap Ali.
Ali menyebutkan lokasi desa wisata launching ini adalah desa wisata mendelem, desa wisata cikendung, desa wisata gunungsari, desa wisata sikasur, dan desa wisata bulakan.
Ali juga menyebutkan peserta kegiatan business meeting ini diikuti oleh teman-teman dan travel agents yang juga menjadi bayer sejumlah 25 orang dan sellers lokal serta pengelola desa wisata dan industri pariwisata di Kabupaten Pemalang.
Sementara itu, Manager Kompak Jateng Ana Desi Wijaya menambahkan, dalam laporannya untuk temu bisnis kawasan Dewi Nadulang sebagian besar rumah tangga miskin dan hampir miskin di Indonesia memiliki mata pencaharian di bidang pertanian dan terlibat dalam usaha mikro dan kecil atau UMK atau keduanya.
Selain itu, Ana mengatakan mendukung produktivitas UMK menjadi sangat penting bagi penanggulangan kemiskinan melalui dukungan kompak Bapenas menginisiasi sebuah pendekatan yang dinamakan keperantaraan pasar untuk mengidentifikasi masalah dan menciptakan solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Lanjut Ana mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah menjadikan kawasan Dewi Nadulang sebagai icon wisata di Kabupaten Pemalang, karena sejatinya Kabupaten Pemalang dengan 27 desa wisata memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat mengurangi angka kemiskinan jika pengelolaan desa wisata tentunya dilakukan dengan benar.
Pada kesempatan yang baik ini, Ana berharap bahwa model keperantaraan pasar yang telah di uji cobakan melalui kerjasama Pemerintah Kabupaten Pemalang dan kompak dapat diadopsi untuk pengembangan sektor ataupun komoditas unggulan lainnya di Kabupaten Pemalang, karena model ini memang sudah teruji bukan hanya di Kabupaten Pemalang, tapi di wilayah percontohan lainnya di 6 Provinsi di Indonesia.