Cegah Penyakit Kresek Melalui Gerakan Pengendalian

:


Oleh MC KAB DEMAK, Jumat, 16 April 2021 | 11:46 WIB - Redaktur: Juli - 278


Demak, InfoPublik - Penyakit kresek atau tanah yang tidak sehat berawal dari adanya genangan yang ditimbulkan oleh hujan terus menerus. Dampaknya tanah menjadi tidak sehat dan mudah terkena jamur maupun bakteri.

"Tanaman padi akan mulai terkontaminasi bakteri Xanthomonas oryzae atau pada umumnya disebut Hawar Daun Bakteri (HWD)," kata Petugas Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan (POPT), Mundi Marsono saat pelaksanaan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) bersama Kelompok Tani Rukun Santoso di Desa Surodadi Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (16/4/2021).

Dia menjelaskan, bakteri ini menyerang pada fase vegetatif maupun generatif. Selanjutnya bakteri menginfeksi tanaman mulai stomata daun, kemudian masuk ke klorofil dan merusak daun, sehingga secara fisik jika terjadi serangan, daun akan terlihat kuning dan lama kelamaan tanaman akan mati.

“Jika tidak segera dikendalikan dengan penyemprotan menggunakan Agensia Hayati, tanaman padi akan terinfeksi secara keseluruhan selanjutnya tanaman padi akan mati," ujar dia.

Sementara, Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Sugondo menyampaikan, pada kegiatan ini petani mendapatkan bantuan  dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah berupa Agensia Hayati seperti Primadeco dengan luasan gerdal 5 Ha.

Diharapkan, dengan adanya stimulan seperti ini petani lebih menyadari bahwa pengendalian hama dan penyakit pada tanaman tidak melulu memakai pestisida kimia saja.

Sugondo menambahkan, dalam mengendalikan OPT tetap diperhatikan dampak negatifnya bagi lingkungan, agar keseimbangan lingkungan terjaga dan lestari.

Lebih lanjut pihaknya mengimbau kepada petani untuk melakukan gerdal mandiri setiap 2 minggu sekali. “Pengendalian gerdal bisa menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH) lain,  baik dengan PGPR atau pupuk organik cair maupun Paeny bacillus. Pembuatan PGPR ini bisa dibuat secara berkelompok agar lebih efektif dan mudah," tutup dia (kominfo/ist)