Evaluasi PTM, Dinkes Kota Pekalongan akan Gelar Rapid Test Antigen

:


Oleh MC KOTA PEKALONGAN, Kamis, 15 April 2021 | 14:02 WIB - Redaktur: Juli - 157


Kota Pekalongan, InfoPublik - Usai pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Pekalongan, Jawa Tengah berakhir Jumat (16/4/2021), Dinas Kesehatan setempat bakal melakukan rapid test antigen di lima sekolah yang menjadi sekolah percontohan uji coba PTM.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, usai mendampingi Wali Kota Pekalongan meninjau pelaksanaan uji coba PTM di SMP Negeri 3 Kota Pekalongan, Kamis (15/4/2021).

Menurut Budi, pelaksanaan rapid test dengan metode sampling atau acak ini akan menyasar guru maupun peserta didik. Pelaksanaan antigen secara acak dimaksudkan untuk memastikan pelaksanaan uji coba PTM sesuai protokol kesehatan, berjalan dengan baik. Sekaligus menjadi bahan evaluasi PTM selanjutnya.

“Sebagai salah satu bentuk evaluasi PTM selanjutnya, kami akan melaksanakan rapid test antigen bagi sekolah-sekolah yang sudah melakukan uji coba PTM yakni SMA Negeri 1 Pekalongan, MAN 1, SMK Negeri 2, SMP Negeri 3 Pekalongan, dan MTS Azzaky Pekalongan,” terang Budi.

Dia melanjutkan, dalam pelaksanaan rapid test antigen tersebut akan ada 25 perwakilan dari masing-masing sekolah penyelenggara uji coba PTM yang telah ditunjuk secara acak, terdiri dari 15 orang siswa dan 10 orang guru.

Pihaknya menegaskan, di tengah wabah COVID-19 yang belum mereda, saat ini yang diperlukan adalah perilaku masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan secara ketat untuk menghindari dan mencegah penularan COVID-19.

“Saat ini yang diperlukan adalah perilaku masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan untuk menghindari penularan COVID-19 yang belum berakhir ini. Bahkan, dalam 2 minggu terakhir ini, Kota Pekalongan mengalami sedikit peningkatan kasus," ujar dia.

Pasalnya, masyarakat kini sudah merasa sedikit abai dengan protokol kesehatan, sehingga mereka tidak menyadari bahwa di luar sana kasus COVID-19 ini masih ada dan mereka bisa saja terpapar jika tidak mengindahkan protokol kesehatan yang ada,” tegas Budi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Soeroso membenarkan adanya sampling rapid test antigen bagi guru maupun peserta didik. Hingga saat ini, upaya pencegahan COVID-19 melalui program vaksinasi di lingkup pendidikan telah menyasar para guru TK dan PAUD, sementara untuk vaksinasi guru di tingkat SMP dan SMA sederajat hanya dilakukan di tingkat SMP yang masuk uji coba dan simulasi PTM.

Menurut dia, dalam pelaksanaan PTM sampai hari ini, belum ada kasus terkonfirmasi positif di sekolah-sekolah yang telah ditunjuk. Setelah uji PTM selesai akan dilakukan rapid test antigen bagi guru dan murid secara sampling, dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, agar tidak ada kasus positif di lingkungan sekolah.

"Murid dan guru ini di sekolah hanya 2 jam, selebihnya di luar sekolah baik di rumah maupun di lingkungan, jangan sampai nanti malah mereka membawa kasus positif di sekolah sehingga timbul kasus positif di sekolah. Ini yang harus diantisipasi dan perlu dukungan bersama untuk memastikan mereka tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat di mana pun berada,” tandas dia.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)