Pastikan Prokes Dijalankan Secara Ketat, Walikota Tinjau Pelaksanaan PTM

:


Oleh MC KOTA PEKALONGAN, Kamis, 15 April 2021 | 14:37 WIB - Redaktur: Kusnadi - 151


Kota Pekalongan, InfoPublik - Sejumlah sekolah di Kota Pekalongan telah menerapkan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejak 5 April lalu hingga 16 April mendatang. Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid,SE meninjau secara perdana di 2 sekolah yang menjadi sekolah percontohan pelaksanaan uji coba PTM di Kota Pekalongan, yakni di SMA Negeri 1 Kota Pekalongan dan SMP Negeri 3 Kota Pekalongan, Kamis (15/4/2021).

Kegiatan monitoring ini bertujuan untuk memastikan pembelajaran PTM di sekolah tersebut telah menerapkan standar Prokes secara ketat guna mencegah dan meminimalisir penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di lingkungan pendidikan. Pada kesempatan tersebut, Aaf, sapaan akrab Walikota Pekalongan tersebut juga menyempatkan berdialog dengan guru dan siswa-siswi tentang penerapan PTM yang sudah mereka jalani.

Menurut Aaf, pelaksanaan uji coba PTM di Kota Pekalongan sudah berjalan lancar, terlebih dari pihak sekolah pun sudah sangat baik dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kendati demikian, Aaf terus mengingatkan agar penerapan protokol kesehatan baik yang dilakukan oleh warga sekolah pada saat di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah (guru, murid, wali murid) bisa tetap dijaga. Mengingat, angka kasus Covid-19 di Kota Pekalongan yang sempat menurun, kini kembali mengalami peningkatan jumlah kasus positif setiap harinya.

“Mudah-mudahan yang kita harapkan tidak ada kluster dari pelaksanaan uji coba PTM ini, tetapi tidak cukup di sini saja, karena di sekolah waktunya sangat terbatas, dan uji coba belum semua siswa berangkat. Sehingga, kami tekankan siswa dan guru jika di luar sekolah harus betul-betul tetap menjaga protokol kesehatan baik di rumah maupun di mana pun supaya semuanya lancar. Pasalnya, setelah dilakukan PPKM Mikro, Kota Pekalongan Alhamdulillah sempat turun kasus Covid-19-nya dan menjadi salah satu daerah yang minim di Jawa Tengah, tetapi 2 hari terakhir kami vidcon dengan Pemerintah Provinsi, kasus Covid-19 di Kota Pekalongan cukup banyak penambahan per harinya, sedangkan di daerah-daerah lain sudah semakin menurun,” tegas Aaf.

Aaf menilai, jika evaluasi uji coba PTM ini berhasil, maka pelaksanaan uji coba PTM akan diperluas ke sekolah-sekolah lain dengan meneruskan rekomendasi perpanjangan PTM ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Jika semuanya berjalan lancar, kami akan memberikan rekomendasi ke Pemerintah Provinsi, karena kami sudah tanya ke siswa dan orangtua murid.  Mereka berharap sekolah tatap muka ini bisa diakukan secepatnya. Kami berpesan kepada masyarakat semuanya untuk tetap bisa berkegiatan sehari-hari dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, meskipun sudah ada kebijakan vaksin, protokol kesehatan ini yang paling utama, bahkan yang sudah pernah terpapar pun masih bisa kemungkinan terpapar kembali jika tidak mengindahkan protokol kesehatan yang ada,” jelas Aaf.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Drs Soeroso, MPd menerangkan sebelum melakukan evaluasi PTM pada hari ini, pihaknya telah memantau sekolah-sekolah yang ditunjuk uji coba PTM selama hampir 2 minggu ini untuk memastikan protokol kesehatan benar-benar dijalankan di lingkungan sekolah.

Lebih lanjut, Soeroso menambahkan bahwa, setelah berakhirnya uji coba PTM keesokan hari (16/4), akan dilakukan evaluasi pelaksanaan PTM selama 1 minggu.

“Alhamdulillah sampai hari ini belum ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19 selama pelaksanaan uji coba PTM ini. Sudah bisa dilihat sendiri, sekolah sudah sedemikan baik menyiapkan protokol kesehatan secara ketat. Evaluasi PTM akan dilaksanakan selama 1 minggu, begitu diyakini semua berjalan, kami akan perluas uji coba PTM, yang memasuki simulasi minggu ini, dan nanti akan diikutsertakan menjadi uji coba kembali dan ada rencana penambahan 15 sekolah di tingkat SMP sederajat untuk pelaksanaan uji coba PTM berikutnya,” papar Soeroso.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kota Pekalongan, Budi Hartati,MPd menjelaskan, persiapan uji coba PTM ini sudah jauh-jauh hari disiapkan sejak sejak SMA Negeri 1 Kota Pekalongan ditetapkan sebagai salah satu calon sekolah yang menyelenggarakan PTM dari 104 sekolah di Jawa Tengah baik dari sarana dan prasarana, pendataan siswa, hingga setting jadwal.

Dalam pelaksanaan uji coba PTM ini, lanjutnya, dimulai 3 kelas saja yakni X IPA 6, X IPA 7 dan X IPS 1yang terbagi menempati 6 ruangan,dengan setiap ruangan diisi 50 persen saja dari total setiap kelasnya. Tidak hanya pada saat di dalam kelas saja, pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat juga dilakukan mulai dari murid hendak masuk ke dalam sekolah, skema jalur masuk juga sudah disiapkan untuk menghindari kerumunan, hingga memastikan murid kembali ke rumah juga tetap dipantau melalui videocall oleh wali kelas masing-masing via google meet.

“Di sisi pembelajaran tatap muka ini, guru mengajar menggunakan LCD, sementara kelas yang tidak melakukan PTM, kami tetap fasilitasi via daring. Murid-murid, kami haruskan tidak boleh membawa motor sendiri, atau menggunakan kendaraan umum, mereka wajib diantar orangtua, ataupun jalan kaki atau naik sepeda. Kami juga sudah memplotting 3 guru untuk berjaga di luar sekolah pada saat murid-murid datang untuk memantau anak-anak jangan sampai berkerumun, dan anak masuk ke area sekolah harus terlebih dahulu cuci tangan dan di cek suhu. Murid yang hadir diwajibkan duduk di bangku sesuai nomor absen masing-masing,pada saat bel pulang pun mereka harus keluar sesuai urut absen. Dari sisi SDM guru pun semuanya dalam kondisi sehat,sudah melaksanakan tes rapid dan vaksinasi, dan kehadiran guru setiap harinya yang melaksanakan PTM hanya 75%, sisanya mengajar melalui daring,” pungkasnya. (Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)