Hadapi Siklon Tropis, BPBD Minta Tetap Waspada dan Lakukan Kesiapsiagaan Bencana

:


Oleh MC KOTA PEKALONGAN, Rabu, 14 April 2021 | 14:58 WIB - Redaktur: Kusnadi - 214


Kota Pekalongan, InfoPublik - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan mengimbau masyarakat Kota Pekalongan untuk tetap waspada dan melakukan sejumlah persiapan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi Bibit Siklon Tropis 94w. Menyusul belum lama ini, wilayah NTT dihantam Siklon Tropis Seroja yang mengakibatkan peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat memicu terjadi banjir bandang di wilayah tersebut.

Kalakhar BPBD Kota Pekalongan melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Dimas Arga Yudha,SSos mengungkapkan bahwa sebagaimana surat edaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyikapi informasi yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika (BMKG) terkait siklon tropis ini telah menginstruksikan kepada pemerintah provinsi hingga pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, dan hujan es dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang maupun jalan licin.

Untuk wilayah Jawa Tengah sendiri, dalam peringatan dini Siklon Tropis 94w ini dipredikasi akan terjadi potensi hujan lebat (<50mm/hari) bersama provinsi lainnya seperti Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kep.Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, sejumlah provinsi di Kalimantan hingga Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.

“Sebagaimana edaran dari BNPB sudah memberitahukan kepada kami bahwa di bulan ini memasuki musim masa pancaroba atau transisi, di mana selain saat ini kita sedang menghadapi fenomena Badai siklon tropis Seroja yang berdampak di wilayah Jawa bagian selatan ataupun daerah NTT dan Bali yang berbatasan dengan Samudera Hindia,namun ada kemungkinan apabila badai tersebut mengarah ke utara,sehingga perlu kewaspadaan dini dari masyarakat terkait dengan potensi atau gejala alam dengan memahami dan mengetahui tanda-tanda yang terjadi di sekeliling kita,” tegas Dimas.

Menurutnya, langkah ini sebagai upaya kewaspadaan secara masif yang harus dimiliki oleh masyarakat. Sementara, upaya BPBD Kota Pekalongan selaku OPD yang menaungi kebencanaan terus melakukan monitoring dan patroli rutin yang dilakukan oleh Satgas BPBD, juga mengedukasi kepada masyarakat yang ditemui khususnya masyarakat yang tinggal di tepi pantai, sungai maupun wilayah rawan lainnya.

“Di mana pada saat patroli maupun monitoring, kami juga mengedukasi masyarakat yang ditemui, misalnya mereka yang tinggal di tepi pantai apabila gelombang air laut sedang naik dan mereka yang tinggal di daerah-daerah pinggiran sungai apabila ada limpasan rob dan sebagainya, yang biasa kami lakukan setiap hari. Selain itu, upaya sosialisasi juga tetap dilakukan, terbukti dalam 2 bulan terakhir ini kami cukup giat melakukan sosialisasi dan simulasi kebencanaan seperti sosialisasi yang menyasar kepada petugas medis, kami juga bekerjasama dengan komunitas dan mulai mengaktifkan tradisi masa lalu terkait pemanfaatan kentongan sebagai simbol informasi awal bahaya di tengah masyarakat,” tandasnya. (Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)