BKKBN Soroti Peningkatan Angka Kelahiran pada Masa Pandemi

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Sabtu, 23 Januari 2021 | 13:54 WIB - Redaktur: Juli - 3K


Sleman, InfoPublik - Pada masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sampai saat ini, angka kelahiran justru semakin meningkat. Hal ini yang menjadi sorotan Hasto Wardoyo, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Hal itu disampaikan Kepala BKKBN ketika meninjau acara Peluncuran Uji Coba Pelayanan KB MKJP Menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bantuan Operasional KB (BOKB), Jumat (22/1/2021), di Klinik Keluarga Sembada, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta.

Hasto menyebutkan bahwa, menurut data BKKBN, angka kelahiran nasional pada Januari 2021 meningkat sekitar tiga ratus ribu. “Ibu-ibu yang melahirkan pada bulan ini mengandung anaknya mulai hamil di antara Maret dan April pada masa pandemi, lalu karena memang mau tidak mau, dalam masa pandemi orang-orang takut untuk memasang alat kontrasepsi,” kata dia.

Hal ini menurut Hasto, harus dapat perhatian khusus, bagaimana agar fertility rate di Indonesia dapat terjaga untuk memaksimalkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga. Oleh karena itu, BKKBN melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya.

“Salah satunya dana KB saat ini yang disalurkan juga mengalami kebijakan baru dan peningkatan, dahulu dana yang dipakai untuk pelayanan KB ada di provinsi nah sekarang ini biar lebih dekat dengan masyarakat anggaran kita taruh di kabupaten dan nilainya kita lipat gandakan,” jelas Hasto.

Oleh karena itu, Hasto berharap agar masyarakat untuk tidak takut dan ikut aktif berpartisipasi dalam program KB, demi menekan angka kelahiran pada masa pandemi ini.

“Kalau bisa jangan hamil dulu. Artinya kalau nikah usianya kurang dari 20 tahun, ya nunggu 20 tahun siapa tahu nanti juga sudah tidak pandemi. Kalau sudah punya anak satu usianya sudah 25 tahun nambahnya nanti ketika 30 tahun, kecuali kalau sudah usia 35 tahun tapi belum punya anak maka saya dorong untuk segera hamil, jadi ada yang didorong dan ada yang ditunda,” tambah dia.

Terakhir Hasto meminta agar pemanfaatan anggaran pelayanan KB untuk masyarakat bisa lebih cepat lagi, sehingga pelayanan bisa diberikan mulai dari awal tahun.

“Saya sangat senang di Sleman bisa lebih cepat. Biasanya anggaran baru turun Bulan Maret. Kalau pelayanan KB baru dimulai Maret nanti repot hamil semua, maka pelayanan tidak boleh dilakukan mundur secara normatif,” tutup Hasto. (Rep Hida)