:
Oleh MC KAB BOJONEGORO, Jumat, 27 November 2020 | 19:55 WIB - Redaktur: Kusnadi - 364
Bojonegoro, InfoPublik - Dalam rangka memperingati hari HIV/AIDS, Dinas Kesehatan Bojonegoro melakukan sosialisasi pencegahan penuluran virus HIV/AIDS ibu ke bayi. Sosialisasi dilakukan lewat Radio Malowopati Jalan AKBP. M. Soeroko No 11 Bojonegoro, Jumat (27/11/2020).
HIV/AIDS sendiri paling mudah ditularkan melalui darah. Sementara itu janin dalam kandungan mendapatkan makanan dari darah melalui plasenta. Dalam proses inilah tempat darah bertukar karena HIV/AIDS ada dalam darah. Maka dari itu kemungkinan risiko penularan HIV/AIDS mencapai 2 sampai 10 persen dan sangat besar kemungkinan tertular.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Bojonegoro dr. Lucky Imroah menyampaikan bahwa untuk mengetahui proses penularan virus HIV dari ibu ke janin perlu dilakukan pemeriksaan. “Untuk itu kita harus melakukan serangkaian pemeriksaan, kapan kemungkinan bayi mulai terinfeksi,” ucapnya.
Ia menjelaskan, selain dapat tertular sejak dalam kandungan, biasanya seorang anak dalam mengalami HIV saat proses persalinan dan juga dapat terjadi saat proses menyusui. Namun tidak perlu khawatir ada cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke janin.
“Ibu hamil disarankan untuk untuk mengonsumsi obat antiretroviral untuk mencegah penularan pada janin. Hanya saja untuk mengonsumsi obat ini harus mendapatkan rekomendasi dari dokter.
Selain mengonsumsi obat antiretroviral (ARV), pencegahan penularan ibu yang positif HIV/AIDS ke janin atau bayi dengan menjalani proses persalinan melalui operasi caesar, dan memberikan susu buatan atau susu formula pada bayi,” pungkas Lucky Imroah.(MCB)