:
Oleh MC KAB BOJONEGORO, Senin, 12 Oktober 2020 | 21:30 WIB - Redaktur: Juli - 1K
Bojonegoro, InfoPublik - Sebagai langkah antisipasi penyebaran penyakit demam berdarah (DB), Pemerintah Kecamatan Ngraho bersama Pemdes Desa Kalirejo mengubah kubangan sampah menjadi kolam ikan. Kolam itu makin cantik dengan dikelilingi bunga lavender dan serai merah.
Camat Ngraho Saipurrohim menuturkan, lahan kolam ikan yang terletak di belakang kantor Kecamatan Ngraho dulunya adalah sebuah kubangan sampah. Kanan kirinya dijadikan tempat pembuangan sampah, mulai sampah plastik, sampah rumah tangga dan sampah lainnya yang sangat mengganggu lingkungan.
“Kami beserta warga kemudian berinisiatif untuk mengubah kubangan yang penuh dengan sampah menjadi kolam yang indah,” kata dia, Senin (12/10/2020).
Menurut dia, dengan diubahnya kubangan sampah menjadi kolam ikan diharapkan tidak menjadi sarang nyamuk dan sumber penyakit. “Untuk itu kami gunakan metode pengurangan perkembangbiakan nyamuk DB melalui media tanaman, yaitu dengan memperbanyak menanam bunga lavender dan serai merah yang tidak disukai nyamuk aedes aegypti karena harum yang dimilikinya, sedangkan desa yang sudah mereaplikasi penanaman lavender dan serai merah adalah Desa Nganti Kecamatan Ngraho," terang dia.
Namun karena beberapa orang mengatakan bunga lavender tidak bisa hidup di suhu yang panas, maka pihaknya menanamnya di pinggiran kolam karena dekat dengan sumber air agar bunga tersebut dapat tetap hidup. “Kolamnya sendiri kami isi dengan bibit ikan yang kami dapatkan dari kelompok pengembang agro Desa Sumberarum Kecamatan Ngraho sebanyak kurang lebih 1.500 bibit ikan dengan jenis ikan mujair, nila dan ikan tawes,” terang dia.
Sementara ini, Saipurrohim juga menambahkan, untuk proses pembangunan taman hingga saat ini masih dari swadaya masayarakat Ngraho, mulai dari warga sendiri, paguyuban kepala desa, dan pemerintah desa maupun kecamatan.
“Ada yang nyumbang tunggak jati untuk dijadikan meja kursi, ada yang menyumbang bahan material seperti semen, pasir, besi dan lain-lain. Ada juga yang menyumbang teh, kopi untuk para pekerja, namun untuk rencana ke depannga kami sudah menganggarkanya,” tutup dia.
Dia berharap, setelah taman ini jadi, dapat menjadi tempat destinasi wisata dan dapat membantu perekonomian masyarakat setempat.(MCB)