:
Oleh MC Kabupaten Kepulauan Mentawai, Jumat, 24 Januari 2020 | 11:35 WIB - Redaktur: Kusnadi - 432
Tuapeijat, InfoPublik – Jembatan yang menghubungkan Dusun Mapadegat dengan kawasan wisata Mapadegat yang dikenal dengan homestay tersebut, telah diresmikan oleh Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet, pada hari Kamis 23 Januari 2020.
Dalam persemian tersebut, Yudas menyampaikan kepada warga setempat dan sekitarnya agar sama-sama menjaga kebersihan demi kenyamanan para pengunjung wisata pantai Mapadegat, dimana, kata Yudas, kunci utama untuk menarik minat para wisatawan selain keindahan alam adalah kebersihan.
“Keindahan alam, wisata pantai ini jangan kita rusak dengan membuang sampah sembarangan, yang dampaknya bisa mengurangi minat pengunjung, untuk itu mari kita jaga keindahan wisata kita dengan sama-sama menjaga kebersihan dan kenyamanan pengunjung,” papar Yudas.
Ia menyebutkan, jembatan tersebut akan membawa dampak positif terhadap masyarakat setempat, yang mana jembatan tersebut sengaja diberi nama jembatan Mapadegat, karena memiliki ciri khas tersendiri untuk daerahnya.
“Karena ini jembatan icon wisata, kita beri namanya sesuai daerahnya yaitu Mapadegat, kan nama ini tidak ada di tempat yang lain,” timpalnya.
Sementara itu, di tempat yang sama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kepulauan Mentawai Ir.Elfi mengatakan, pembangunan jembatan yang menghabiskan biaya sedikitnya Rp 8,073 Miliar tersebut merupakan kucuran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun anggaran 2019 dan memiliki tipe kelas B dengan bentang 60 Meter.
“Kita terus menggenjot pembangunan infrasruktur, karena pembangunan akses jalan dan jembatan kita di Mentawai, masih sangat jauh tertinggal dibandingkan degan kabupaten/kota di Propinsi Sumatera Barat. Kita masih pada posisi 19 persen, sedangkan Kabupaten lain sudah mencapai 70 persen, dan tahun 2019 kita sudah berhasil menyelesaikan 5 jembatan,” paparnya.
Ia menyebutkan, dengan dibangunnya akses jalan dan jembatan antar kecamatan dan desa berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dari segala sektor, terutama mendorong masyarakat petani meningkatkan hasil pertaniannya.
“Sekarang ini masyarakat berlomba-lomba meningkatkan pertanian, dimana di sepanjang pinggir ruas jalan yang sudah kita bangun atau pun yang baru kita buka lahan pertanian, kebanyakan menanam pisang, keladi dan tanaman lainnya, hal itu dikarenakan akses yang sudah terbuka, dan membawa hasil pertanian ke pengepul juga sudah gampang karena ada jalan,” pungkasnya.
Kendati demikian kata Elfi masih banyak jalan yang sudah dibuka dan belum bisa dibangun, hal tersebut dikarenakan keterbatasan anggaran daerah, untuk itu kata Elfi pihaknya selalu berupaya agar pusat mengucurkan anggaran untuk membantu Mentawai untuk percepatan pembanguan.
“Kalau kita hanya mengandalkan APBD Mentawai untuk membangun Infrastruktur saya kira tidak akan mampu kita, karena pembangunan jalan dan jembatan biayanya sangat mahal, untuk itu kita berharap pembangunan ini dibantu dengan anggaran APBN, kita berharap status jalan di Pulau Siberut menjadi jalan Nasional sehingga Mentawai terbantu,” pungkasnya. (Red)