:
Oleh MC KAB LAMPUNG TIMUR, Kamis, 7 November 2019 | 08:50 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 729
Labuhan Maringgai, infopublik - Hasil laut, khususnya Rajungan di Pesisir Lampung merupakan salah satu Komoditi terbesar di Indonesai. Pesisir laut Lampung itu yakni Kabupaten Lampung Tengah, Tulang Bawang dan Lampung Timur menjadi penghasil produksi Rajungan untuk di export keluar negri.
Kususnya pesisir laut Lampung Timur, Kecamatan Labuhan Maringgai menjadi centra penghasil dan pengolahan hasil Rajungan. Di kecamatan itu banyak terdapat produksi Rajungan yang dikelola oleh kelompok Nelayan maupun perorangan.
Salah satu produksi pengolahan hasil Rajungan itu, yakni Hj Nurhayanti yang terletak di Desa Muara Gading Mas Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur, yang telah beroprasi dengan memperkerjakan 50 tenaga kerja warga sekitar.
Saat ditemui di kediamanya, (5/11/2019), Hj Yanti sapaan akrab Nurhayanti menjelaskan bahwa pengolahan yang di lakukan dimulai dari hasil Rajungan dari Nelayan, yang selanjutnya di lakukan pengupasan, Pasteurisasi dan dikirim ke salah satu Pabrik untuk Export. Dan salah satu negara tempat Export terbesar Rajungan adalah Amerika.
"Untuk musim Baratan, kita bisa produksi 30 ton perhari. Untuk harga masih bisa di katakan standar saja. Saat ini di harga 40 ribu."kata Hj Yanti.
Dikatakanya saat ini masih dalam musim transisi, yang artinya hasil tangkapan Rajungan sangat menurun drastis. Masa panen raya tangkapan Rajungan biasanya di sekitar bulan 12 sampai bulan 3."Musi Timuran ombak besar, nelayan tak bisa ke melaut. Transisi di bulan 8-11. Dan Panen raya di bulan 12 -3"tandasnya.
10-12 persen hasil rajungan Nasional brasal dari pesisir laut Lampung Timur. Dan bisa menjadi sumber ekonomi bagi ribuan Nelayan setempat. Baik mereka sebagai pelaut dan bekerja memproduksi pengolahan. "Kedepan kita sebagai Perkumpulan Pengusaha Rajungan (PPR) akan mencoba memberdayakan para nelayan, baik sebagai nelayan laut juga sebagai pengolahan. Sekaligus tambahan ekonomi warga sekitar" tambahnya.(@nd&Mai)