:
Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Senin, 23 September 2019 | 15:27 WIB - Redaktur: Juli - 955
Painan, InfoPublik - Pembibitan tanaman mangrove di Kawasan Ekowisata Penyu Ampiang Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat terus dilakukan Laskar Turtle Camp (LTC) Ampiang Parak.
"Saat ini bibit mangrove itu tumbuh subur dan mulai berpucuk, dan tidak lama lagi akan ditanam pada areal Pantai Ampiang Parak," kata Ketua LTC Ampiang Parak, Kecamatan Sutera, haridman, Senin (23/9/2019).
Dia menjelaskan bahwa, pihaknya terus merawat dan mengawasi pertumbuhan bibit mangrove tersebut. Tanaman mangrove kata dia, memiliki banyak fungsi dan peranan penting serta manfaat yang banyak, baik langsung maupun tidak langsung bagi lingkungan sekitar khususnya bagi penduduk pesisir.
Secara umum hutan bakau atau mangrove mempunyai definisi sebagai hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut, tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai, sehingga tumbuhan yang hidup di hutan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut.
Lebih jauh dijelaskan bahwa, hutan mangrove biasanya dipenuhi akar pohon bakau dan berlumpur. Akar tersebut dapat mempercepat penguraian limbah organik yang terbawa ke wilayah pantai. Selain pengurai limbah organik, hutan mangrove juga dapat membantu mempercepat proses penguraian bahan kimia yang mencemari laut seperti minyak dan deterjen, dan merupakan penghalang alami terhadap angin laut yang kencang pada musim tertentu.
Kemudian mencegah erosi yang merupakan pengikisan permukaan tanah oleh aliran air, sedangkan abrasi merupakan pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak laut. Hutan Mangrove memiliki akar yang efisien dalam melindungi tanah di wilayah pesisir, sehingga dapat menjadi pelindung pengikisan tanah akibat air.