:
Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Senin, 23 September 2019 | 14:21 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K
Painan, InfoPublik - Memiliki kemampuan berpidato yang terus diasah melalui bimbingan guru dan orang tua, ternyata sukses mengantarkan Tri Dea Ananda, siswa kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 26 Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), meraih prestasi yang membanggakan di tingkat provinsi.
Berkat kesuksesanya meraih juara 1 pada pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) IX tingkat Sumbar tahun 2019 itu, sehingga direncanakan pula maju ke tingkat nasional pada 9-13 Oktober 2019 mendatang di Makasar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Demikian dikatakan dikatakan Kepala SDN 26 Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai, Murdianto Senin (23/9/2019) kepada penulis, setelah mendapatkan penghargaan dan reward dari Bupati Pessel, Hendrajoni saat diundang.
Dijelaskan Murdianto bahwa prestasi yang diraih siswanya itu bukan saja menjadi kebanggaan orang tua dan keluarga besar SDN 26 Painan Selatan, tapi merupakan kebanggan masyarakat Pessel.
"Sebab berkat prestasi juara 1 pidato yang dia raih pada pentas PAI IX tingkat Sumbar, sehingga Tri Dea Ananda, akan mewakili Sumbar ke tingkat nasional. Lomba pidato PAI ke IX tingkat nasional ini akan diselenggarakan di Kota Makasar pada tangga 9-13 Oktober 2019 mendatang," katanya.
Dijelaskanya bahwa sebagai kepala sekolah, dia memang terus memberikan dukungan kepada semua muridnya agar bisa sukses meraih prestasi sesuai dengan bakat yang dimiliki.
"Upaya itu saya lakukan agar semua murid di sekolah ini memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Sebab apapun bidang yang digeluti bila dijalani dengan serius dan tekun, akan membuahkan prestasi yang membanggakan. Ini telah dibuktikan oleh Tri Dea Ananda, yang akrap dipanggil Dea ini," ujarnya.
Dikatakanya bahwa salah satu upaya yang akan dilakukanya dalam menyalurkan bakat siswanya agar bisa berprestasi di segala bidang adalah melalui pendirian sanggar sekolah.
"Dalam waktu dekat ini saya akan mendirikan sanggar seni dan budaya di sekolah ini, agar semua anak yang berbakat memiliki kesempatan untuk menunjukan prestasinya. Mereka itu akan kita bagi berdasarkan kelompok sesuai dengan bakat masing-masing," ujarnya.nya.
Disampaikanya bahwa di daerah itu memang belum satupun sekolah dasar yang memiliki sanggar sani dan budaya.
"Sehingga dengan terbentuknya sanggar seni dan budaya di sekolah ini, bisa dikatakan yang pertama di Pessel," ujarnya.
Dia mengakui bahwa rencana pendirian sanggar itu memang termotivasi dari prestasi yang di raih oleh Tri Dea Ananda.
"Sebab teman-temanya yang lain ternyata juga memiliki talenta, namun berbeda. Jika dilakukan bimbingan dan pembinaan melalui guru pendamping, saya yakin sekolah ini akan mampu menelurkan siswa-siswa yang berprestasi, baik di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan juga bisa nasional" ungkap Murdianto lagi.
Ditambahkanya bahwa khusus terhadap Tri Dea Ananda, pihaknya memang akan melakukan persiapan yang lebih matang lagi untuk menuju ke tingkat nasional.
"Saat ini sekolah sengaja membuat program latihan melalui guru pembimbing, Yetti Marlini, setiap hari. Upaya itu kita lakukan agar persiapan untuk maju ke tingkat nasional bisa lebih maksimal lagi" ungkapnya.
Murdianto dalam kesempatan itu juga menyampaikan usapan terimakasihnya kepada Bupati Pessel, Hendrajoni yang telah memberikan perhatian yang tinggi terhadap prestasi yang diraih siswanya, termasuk juga terhadap yang lainya.
"Sebagai kepala sekolah saya merasa bangga dan senang, sebab Dea juga mendapatkan kehormatan tampil berpidato di atas panggung kehormatan dengan didampingi langsung oleh Bupati Pessel, Hendrajoni. Ini merupakan motivasi yang sangat luar biasa, sebab pidato yang menggetarkan itu, telah mengentarkan Dea menjadi juara 1 di tingkat Sumbar. Pidato itu juga didengar langsung oleh semua Aparatur Sipil Negara (ASN) dan para pejabat di lingkungan Pemkab Pessel, termasuk juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel, Zulkifli"tuturnya.
Tri Dea Ananda ketika ditanya mengatakan bahwa motivasi dan dorongan ke dua orang tuanya untuk bisa tampil berpidato agar terus lebih baik, membuat semangatnya semakin kuat.
"Selain belajar di masjid tempat saya mengaji, saya juga belajar pidato di rumah di depan cermin. Saat belajar di rumah itu, yang menjadi penilai adalah papa, kadang juga mama, dan kakak," akunya.
Dea mengakatan bahwa setiap ada lomba pidato di TV, dia selalu serius mengikutinya.
"Rasanya saya ingin pula seperti orang-orang yang sukses seperti di TV itu. Makanya saya selalu gigih dan giat berlatih. Karena akan maju ke tingkat nasional, sehingga saya berharap dukungan dan doa dari kita semua, terutama sekali doa orang tua, guru, dan teman-teman," ungkapnya.
Selain itu Dea juga mengucapkan terimakasihnya kepada Bupati Pessel, Hendrajoni yang telah memberikan soport dan semangat agar bisa meraih prestasi yang lebih tinggi lagi.
"Dorongan dan mitivasi itu beliau sampaikan langsung saat saya berada di atas panggung di samping beliau. Rasanya saya tidak percaya bisa mendapatkan kesempatan berpidato di depan semua pejabat dan ASN, apalagi di tempat di mana beliau biasa meyampaikan sambutan,"ujarnya. (MC.