Distanhorbun Pessel Tingkatkan Kegiatan Pengendalian Hama Terpadu untuk Maksimalkan Hasil Pertanian

:


Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Selasa, 17 September 2019 | 11:04 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 406


Painan, InfoPublik -Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Pesisir Selatan meningkatkan kegiatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) di kalangan petani untuk memaksimalkan hasil produksi pertanian. Hal itu disebutkan Kepala Distanhorbun Pesisir Selatan, Nuzirwan, Selasa (17/9/2019).

Pengendalian hama berumur setidaknya sama dengan pertanian, lantaran petani perlu mempertahankan tanamannya dari serangan hama. Untuk memaksimalkan hasil produksi, tanaman perlu dilindungi dari tanaman dan hewan pengganggu

Upaya itu dilakukan secara langsung dengan menggunakan tangan maupun dengan bantuan alat dan mesin pertanian, juga memasang pelindung antara tumbuhan hama (misal dengan rumah tanaman dan plastikultura).

Sedangkan gulma bisa dihilangkan dari lahan pertanian dengan pengolahan tanah (pembajakan). Pembajakan mengangkat tanah beserta tumbuhan yang hidup di atasnya lalu membaliknya, sehingga akar tumbuhan akan terekspos udara dan sinar matahari, dan daun gulma tertimbun tanah.

Kemudian serangga dan hama dapat hidup dan berkembang biak di tempat selain lahan pertanian, misal di saluran irigasi (siput). Drainase dan manajemen sumber daya air yang baik mampu mengganggu perkembang biakan hama yang hidup di air.

Sampah sisa pertanian diketahui dapat menjadi sumber makanan bagi hama tikus, sehingga tikus masih dapat hidup meski musim tanam telah berakhir. Pasca panen yang baik dapat mencegah hal ini.

Pengendalian Hama Terpadu, memberi ruang dan hak kehidupan bagi semua komponen biota ekologi, tanpa terjadinya kerusakan pada tanaman yang dibudidayakan.   

Hama dan penyakit pada tanaman merupakan salah satu kendala yang sangat mengganggu dalam usaha pertanian. Serangannya pada tanaman dapat datang secara mendadak, sehingga dalam waktu yang relatif singkat seringkali dapat mematikan seluruh tanaman dan dapat menimbulkan gagal panen (puso).

Akibat serangan hama, produktivitas tanaman menjadi menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya. Oleh karena itu kehadirannya perlu dikendalikan, katanya.