Kecamatan Silaut Akan Jadi Sentra Berbagai Jenis Buah di Pessel

:


Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Senin, 16 September 2019 | 18:59 WIB - Redaktur: Juli - 356


Painan, InfoPublik - Upaya masyarakat Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatra Barat dalam melakukan pengembangan tanaman buah-buahan sebagai pengganti tanaman kelapa sawit, sudah mulai menampakan hasil.

Hal itu disampaikan Camat Silaut, Samwil kepada pesisirselatan.go.id, Senin (16/9/2019). Menurut dia, sebagai kecamatan yang sengaja dipersiapkan sebagai sentra buah-buahan di Pessel, pihaknya memang terus memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat agat tidak patah semangat melakukan pengembangannya.

"Sebagai pemerintahan di tingkat kecamatan, terus memberikan dorongan kepada masyarakat agar tidak patah semangat dan terus melakukan pegembangan buah-buahan. Berkat upaya itu, beberapa jenis tanaman yang dikembangkan sudah mulai berputik dan juga berbuah," katanya.

Dia menjelaskan, beberapa jenis tanaman buah-buahan yang dikembangkan oleh masyarakat di antaranya, mangga, salak, lengkeng, durian, manggis, duku dan lainnya.

Pengembangan berbagai jenis tanaman buah-buahan itu dimulai oleh masyarakat sejak tiga tahun lalu, atau tahun 2017.

"Upaya itu kita lakukan selain bertujuan untuk menjadikan Kecamatan Silaut sebagai sentra buah, juga karena tanaman kelapa sawit milik warga sudah berangsur tidak produktif lagi. Rata-rata umur tanaman itu sudah di atas 25 tahun," katanya.  

Ditambahkan bahwa, Kecamatan Silaut juga merupakan gerbang masuk masyarakat dari Provinsi Bengkulu. "Karena gerbang masuk, maka kita akan mengembangkan dan menjadikan kecamatan ini sebagai etalasenya Sumbar, khususnya Pessel dengan  berbagai jenis buah-buahan sesuai dengan potensi yang dimiliki," ungkap dia.

Diberitakan sebelumnya, Kecamatan Silaut cocok dikembangkan sebagai sentra buah-buahan di Pessel. Upaya itu dilakukan agar masyarakat tidak kehilangan pendapatan ekonomi akibat tanaman kelapa sawit yang mereka miliki tidak produktif lagi.

"Upaya pengembangan yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan potensi pengembangan yang dimiliki seluas 15 ribu hektare itu, sekarang sudah mulai menampakan hasil. Saya harap ini akan terus berkembang seiring dengan sudah dijadikannya Pessel sebagai daerah kunjungan wisata utama di Sumbar," tutup dia.