:
Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Jumat, 30 Agustus 2019 | 17:04 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 226
Painan, InfoPublik - Untuk menurunkan produksi sampah rumah tangga, terutama sampah anorganik, pemerintah daerah kabupaten (Pemdakab) Pesisir Selatan (Pessel) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), akan programkan setiap nagari memiliki satu unit Bank Sampah.
Kehadiran Bank Sambah itu tidak hanya bertujuan untuk menurunkan pasokan sampah produksi rumah tangga, tapi juga akan memberikan dampak positif bagi daerah dalam menciptakan lingungan yang bersih, serta juga terhindar dari sarang nyamuk penular penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Linkungan Hidup (DLH) Pessel, Jumsu Trisno dengan didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan Pengedalian Pencemaran Lingkungan, Darpius Indara, Jumat (30/8).
"Tahun 2019 ini kita memprogramkan satu Nagari memiliki satu Bank Sampah. Upaya ini tidak saja bisa mengurangi produksi sampah rumah tangga. Tapi lebih dari itu juga akan memberikan dampak positif terhadap pengurangan tempat bersarangnya nyamuk penyebar virus DBD," katanya.
Hal itu bisa tercapai, sebab setiap rumah tangga akan melakukan pemilahan sampah yang bisa mendatangkan nilai uang melalui keberadaan Bank Sampah itu.
Dia menambahkan, untuk menciptakan program satu nagari satu Bank Sampah itu, sudah dilakukan sejak tiga tahun terkahir. Namun itu baru sebatas percontohan pada beberapa titik di Kecamatan IV Jurai, Batangkapas, Sutera, dan saat ini di Kecamatan Ranahpesisir.
Selain satu Nagari satu Bank Sampah, pihaknya juga menganjurkan pengadaan Bank Sampah itu disetiap sekolah, termasuk juga sestem pengelolaanya.
"Tujuanya agar sampah yang sudah terpisah menurut jenisnya itu, juga bisa diolah menjadi pupuk organik. Sedangkan yang anorganik bisa pula dulakukan daur ulang melalui penyaluran ke Bank Sampah yang ada," ungkapnya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa bagi nagari atau sekolah yang ingin belajar cara pengelolaan Bank Sampah, pihaknya bisa melakukan fasilitasi kepada Bank Sampah yang dinilai telah sukses melakukan pengembangan di daerah itu.
"Karena beberapa pengelolah Bank Sampah di daerah ini ada yang sukses melakukan pengembangan, sehingga bagi nagari, sekolah, bahkan perorangan yang ingin belajar, kita siap untuk memfasilitasinya," tutup Jumsu.