:
Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Selasa, 6 Agustus 2019 | 13:10 WIB - Redaktur: Kusnadi - 815
Painan, InfoPublik - Masyarakat peternak Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) pada hari raya Idul Adha 1440 Hijriah tahun 2019, masih tercatat sebagai salah satu daerah pemasok sapi kurban untuk Sumbar.
Agar kesehatan sapi yang akan dikirim ke luar daerah terjamin, pemerintah daerah setempat melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) terjunkan 23 petugas kesehatan hewan (Keswan) ke lapangan.
Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Pessel, Rusdianto mengatakan Senin (5/8) bahwa pada Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah tahun 2019 ini, permintaan sapi dari luar daerah diprediksi meningkat hingga 15 persen dari tahun lalu.
"Peningkatan permintaan dari luar daerah ini merupakan pertanda bahwa kepercayaan konsumen terhadap sapi lokal asal Pessel untuk dikonsumsi semakin tinggi. Agar daging sapi yang diekspor keluar daerah ini benar-benar terjamin kesehatan dan kualitasnya, maka kita menerjunkan 23 petugas Keswan ke lapangan," katanya.
Dijelaskannya bahwa petugas yang diterjaunkan itu, akan secara aktif malakukan pemeriksaan hewan baik sapi maupun kambing yang akan dijual ke luar daerah, termasuk juga yang akan dikonsumsi oleh masyarakat lokal.
Dikatakan lagi bahwa berdasarkan pemantauan petugas pada pos distribusi atau pos cek poin yang terdapat di daerah Siguntur perbatasan Pessel dengan Padang dan Silaut batas Provinsi Bengkulu, rata-rata jumlah sapi yang keluar dari daerah itu sudah mencapai 200 ekor per hari.
"Bardasarkan jumlah itu, sehingga diprediksi permintaan sapi untuk kebutuhan luar daerah meningkat sebesar 15 persen. Kalau tahun lalu sapi yang diekspor keluar daerah mencapai 7 ribu ekor untuk kebutuhan kurban, tahun ini diperkirakan melebihi. Semua sapi yang dikirim keluar daerah ini, harus terjamin kesehatannya agar aman untuk dikonsumsi," ujarnya.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan dan kualitas hewan kurban, pihaknya juga melakukan imbauan kepada masyarakat, atau panitia kurban di daerah itu supaya tidak membungkus daging dengan menggunakan kresek berwarna hitam.
"Imbauan ini kita sampaikan, karena daging yang dibungkus dengan kresek berwarna hitam, bisa memicu penyakit kanker bagi manusia berdasarkan penelitian para ahli," tutupnya.