:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Selasa, 9 April 2019 | 10:37 WIB - Redaktur: Kusnadi - 458
Kota Semarang, InfoPublik - Produksi sampah di Kota Semarang saat ini mencapai angka 1.200 ton setiap hari. Dengan jumlah tersebut, masalah sampah nampaknya mendapat perhatian Pemerintah Kota Semarang.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan urbanisasi menjadi beberapa faktor yang menyebabkan sampah di Kota Semarang tembus 1200 ton per hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Muthohar mengajak masyarakat untuk mengaktifkan bank sampah di setiap kelurahan untuk sebagai salah satu langkah mengantisipasi sampah di Kota Semarang.
Saat ini, terdapat 83 bank sampah yang tersebar di 177 kelurahan. Dia menargetkan, 177 kelurahan masing-masing memiliki bank sampah kedepannya.
“Setiap pertemuan warga juga harus dudengungkan tentang masalah sampah. Dengan adanya bank sampah ini, insyaallah Kota Semarang akan terbebas dari sampah,” ujarnya, Senin, (8/4/2019).
Selain itu, guna menangani masalah sampah, Pemkot Semarang sedang mempersiapkan proses pengolahan sampah menjadi gas methan yang dapat dimanfaatkan sebagai tenaga listrik. Pengelolaan sampah menjadi listrik ini rencananya akan diluncurkan pada akhir bulan April.
Pemkot juga akan mengolah sampah menjadi listrik dengan tenaga incenerator. Pogram olah sampah dengan tenaga incenerator ini masih dalam proses administrasi. “Semoga administrasi segera selesai. Tahun 2020 bisa launching,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Agung Budi Margono menambahkan pengendalian dan pengolahan sampah harus bisa dimulai dari hulu. Keluarga memiliki peran penting dalam pengendalian dan pengolahan sampah.
“3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya,” ucapnya.
Menurutnya, sampah yang ada di Kota Semarang harus bisa dikendalikan. Selain itu, persoalan Tempat Pembuangan Akhir juga harus segera dipikirkan oleh Pemkot Semarang. Dimana jika tidak, TPA akan penuh dalam beberapa waktu kedepan.
“Lokasi TPA di Jatibarang itu kan cenderung akan overload. Padahal belum ada penyiapan loaksi baru. Pemkot harus bekerja ekstra mulai sejak dini untuk melakukan upaya pengendalian sampah yang bisa memulai pengurangannya dari hulu,” tukasnya. (MC Kota Semarang)