:
Oleh MC Prov. Sulawesi Selatan, Jumat, 1 Februari 2019 | 09:07 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 443
Makassar. InfoPublik - Bank Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Sulsel tetap bertahan dari tekanan global di tahun 2019 ini. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menegaskan, hal itu bisa terwujud jika sinergitas tetap terjaga seperti yang terjadi di tahun 2018 lalu.
"Dengan tantangan yang dihadapi cukup besar, namun dapat dilalui berkat sinergitas antara berbagai stakeholder," kata Perry, di acara Dinner Talk Gubernur Bank Indonesia "Perekonomian Indonesia Prospek dan Arah Bauran Kebijakan" yang dirangkaikan dengan Pelantikan Pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (SEI) Cabang Makassar Periode 2019-2022 di Macora Ballroom, Hotel Rinra Makassar, Kamis (31/1/2019) malam.
Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi 5-5,4 persen dengan titik tengahnya 5,2 persen. Hal ini didukung oleh pertumbuhan domestik yang cukup kuat, konsumsi maupun investasi. Inflasi akhir tahun dapat di bawah 3,5 persen. Nilai tukar saat ini di bawah Rp14.000 per dollar.
"Kami melihat bahwa nilai tukar ke depan akan bergerak stabil dan akan cenderung menguat," tegasnya.
Hal ini terjadi karena sejumlah faktor. Pertama arus modal asing cukup baik. Triwulan empat tahun lalu dalam bentuk port polio baik di obligasi pemerintah saham, maupun aset keuangan lain berjumlah sekitar US$12 milyar, sehingga cadangan devisa naik.
"Khusus untuk Sulsel, potensi ekonominya sangat baik, posisi strategisnya sangat baik, ini bisa diperkuat dengan ekonomi yang tumbuh 7,2 (persen) tahun lalu," ujarnya.
Sementara, Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, juga optimistis pertumbuhan ekonomi Sulsel akan lebih baik.
"Alhamdulillah, ekonomi kita di atas nasional, kedua inflasi masih bagus berada di range 3,5. Pada intinya, pertama ekspor kita tinggi, impor kita kecil dibanding ekspor kita," ungkap Andi Sudirman.
Ia semakin optimis karena Sulsel sudah melakukan pengiriman langsung (direct call) ke Amerika, Eropa dan Asia.
"Kita baru tahun kemarin dibuka, Inshaallah, kita pertama lepas tiga kontainer, kemudian naik lima, tujuh, dua belas. Itu cuma selang berapa minggu grafiknya naik. Itu artinya ekspor kita akan mudah lagi," jelasnya. (MC Diskominfo Sulsel/srf/mug/eyv).