:
Oleh MC Prov. Sulawesi Selatan, Senin, 28 Januari 2019 | 05:38 WIB - Redaktur: Tobari - 455
Makassar, InfoPublik - Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla menyampaikan hasil rapat terkait penanganan banjir dan tanah longsor di Sulawesi Selatan di Kantor Gubernur Sulsel, Minggu (27/1/2019). Sebelumnya JK dan rombongan melakukan peninjauan di lokasi banjir.
Rapat dipimpin Wapres JK bersama Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah, Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo. Rapat ini juga dihadiri oleh Wagub Sulsel, Forkopimda Sulsel, serta Bupati/Wali Kota.
"Pertama saya ingin melihat apa yang terjadi karena itu maka program yang segera ialah membantu korban yang meninggal. Dari Kemensos akan segera memberikan bantuan santunan sebesar Rp15 juta perorang," kata JK.
Selanjutnya, semua fasilitas umum dari jembatan, bendung akan segera diperbaiki oleh Kementerian PU dan Pemprov Sulsel.
Terkait masalah cuaca, JK menyebutkan tidak bisa dikontrol, tetapi yang terjadi adalah kerusakan di hulu, kerusakan di DAS Bawakaraeng.
Harus kita perbaiki, baik secara aturan, siapa yang melanggar, yang bikin katakanlah taman-taman yang tdk sesuai untuk dicabut. Kedua, daerah-daerah yang ketinggian tapi ditanami tanaman yang bisa menimbulkan longsor kayak jagung, itu akan diusahakan diganti dengan tanaman keras yang membantu lingkungan.
"Baik Gubernur dan BNPB akan membantu memperbaikai kerusakan yang ada sesuai aturan dan prosedur yang ada," kata JK.
Untuk perbaikan JK menyampaikan setidaknya dibutuhkan tempo butuh 3 tahun. Untuk tanaman misalnya harus dibibit terlebih dahulu kemudian ditanami itu. Juga akan diperbaiki lingkungan DAS Bawakaraeng.
Untuk bendungan, JK menyampaikan tidak bersoal. Kecuali terdapat sedimentasi, sedimen terjadi karena kerusakan lingkungan di hulu. Direncanakan tahun ini bendungan Jene'lata mulai dikerjakan.
Adapun kerusakan karena banjir sebut JK tidak sebesar jika kerusakan terjadi karena kebakaran dan dan gempa.
"Rusak karena banjir itu tidak banyak biayanya karena tetap ada. Kalau kebakaran habis, kalau gempa bumi pecah-pecah semua. Tapi kalau rusak karena banjir itu tidak banyak, hanya diperbaiki saja. itu nanti BNPB akan membantu bahan-bahan bangunan dan sebagainya," ujar JK.
JK mengimbau agar menjaga lingkungan, perbaikan hutan, DAS daerah aliran sungai diperbaiki. Masalah lain adalah penduduk makin bertambah, sawah-sawah yang menyerap air atau daerah-daerah cekungan yang terdapat air, dibangun bangunan sehingga menimbulkan daya serap lahan itu berkurang.
JK menyebutkan bahwa peringatan harus diberikan kepada masyarakat. Daerah yang terkena banjir seperti di Makassar, terkena akibat air dari Gunung Bawakaraeng.
"Saya tadi menghargai juga, Wali Kota (Makassar) sejak tanggal 18 Januari sudah memprediksi akan ada, dan ternyata benar. Jadi peringatan-peringatan itu perlu diberikan kepada masyarakat," katanya. (MC Diskominfo Sulsel/srf/er/mug/toeb)