:
Oleh MC KAB BADUNG, Senin, 28 Mei 2018 | 07:51 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 654
Badung, InfoPublik - Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita bersama Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa melakukan pemantauan ketersediaan bahan pokok di Pasar Desa Adat Pecatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Jumat (25/5).
Mendag Lukita tiba di Pasar Desa Adat Pecatu bersama Wakil Bupati Badung didampingi oleh staf kemendag, Camat Kuta Selatan, Bendesa Adat Pecatu, dan perangkat lainya pada pukul 08.00 Wita. Kedatangan Mendag, Lukita kedua kalinya di Bali untuk memantau pasar ini untuk memastikan ketersedian bahan pangan dan harganya di pasar stabil.
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa seusai mendampingi rombongan kementrian, mengatakan kehadiran Mendag ini tujuan utamanya adalah melakukan monitoring ketersediaan bahan baku di pasar. Utamanya bahan pokok.
Pantauan ini, kata dia, untuk melihat langsung ketersediaan bahan pokok pada bulan Ramadhan. Menurut Suiasa sampai saat ini harga komoditas di pasar - pasar di Badung masih dalam taraf kewajaran. Selain itu ketersediaan komodias masih terkendali. Dia juga mengatakan kalau Pemkab Badung terus melakukan pemantauan.
Menurut pejabat asal desa Pecatu, Kutsel ini, seperti biasanya dalam menyambut hari raya besar seperti Ramadhan dan Galungan kerap terjadi resistensi harga. Karenanya Tim penilaian inflasi daerah juga sudah mengkoordinasikan bagaimana soal ketersediaanya, distribusinya, dan pengendalian harganya.
"Ini sudah kami bahas. Sampai saat ini dari sisi ketersediaan cukup, distribusi tak mengalami hambatan, harga stabil. Kami bersama TPID Badung setiap minggu turun ke lapangan sampai hari raya berakhir. Kami melakukan monitoring dan evaluasi-evaluasi menyangkut ketersediaan, distribusi, dan penilaian pasar," ungkapnya.
Monitoring yang dilakukan tidak sebatas pada bahan baku tetapi juga melakukan operasi terhadap Migas. "Jujur saja tim migas kami pada minggu lalu berhasil mendapat upaya yang tak benar oleh oknum, mengoplos gas elpiji. Kami selalu bergerak, sehingga dengan demikian selain bahan baku migas juga terkontrol,"jelasnya.
Sementara itu, Mendag Enggartiasto Lukita, mengungkapkan secara keseluruhan pada daerah yang dikunjunginya semuanya aman. "Pasar yang relatif ukuranya kecil saja harga bahan pokok terkendali," ujarnya.
Dirinya juga sudah melihat kualitas beras yang di salurkan dari bulog. Untuk kualitas medium lanjutnya secara sepintas pecahanya tak lebih dari 15 persen yaitu Rp8.950.
"Kemarin sudah kami putuskan di dalam Rakornas di Menko Perekonimian bahwa nanti harga akan ditekan menjadi Rp8.950. Ini sesuai dengan arahan dari bapak presiden agar harga itu terus diturunkan," paparnya.
Sementara itu untuk minyak goreng, gula dan bahan lainya semuanya tidak ada gejolak apapun. Dirinya mengakui kalau dalam beberapa waktu yang lalu sempat terjadi kenaikan harga telur dan ayam. Untuk menangani masalah itu dirinya memanggil para integrator yang besar yang semula dibatasi tidak masuk pasar tradisional diminta untuk menyuplai.
Lebih jauh dijelaskannya, terjadi kenaikan harga itu karena suplainya ke pasar berkurang. Suplai itu dilakukan hampir di seluruh daerah termasuk Bali.
"Tadi saya cek harga ayam perkilo berkisar Rp35.000 -Rp36.000. Sementara sebelumnya mencapai Rp38.000. Kami kasih patokan harga untuk di Bali Rp33.000 perkilogram. Dengan demikian dalam bulan puasa ini semua harga kami kendalikan dengn maksimal," jelasnya.
Lebih lanjut dia menegaskan stok beras selama bulan puasa ini cukup. Dimana stok beras saat ini 1,2 juta ton beras impor di bulog. Itupun baru sekitar 600.000 ton import yang masuk.
"Kami akan impor lagi sekitar 400.000 ton lagi. Keputusan ini adalah keputusan Rakor Menko Perekonomian. Rakor itu dihadiri oleh Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan dan Dirut Bulog. Beras ini diimpor dari Thailand, Vietnam, India, dan Pakistan,"terangnya.(MC.Badung/Eyv)