:
Oleh MC Prov. Sulteng, Kamis, 15 Februari 2018 | 14:18 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 643
Palu, InfoPublik - Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H Longki Djanggola, M Si. Berharap kepada gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) dapat melahirkan program kerja yang sejalan dan searah dengan program-program pemerintah daerah. Permintaan tersebut disampaikannya ketika membuka secara resmi musyawarah kerja daerah Sulawesi Tengah GPDI Selasa (13/2) di Jalan Patimura, Palu.
“Saya berharap, melalui musyawarah kerja daerah hari ini, dapat melahirkan program kerja yang searah dan sejalan dengan program pemerintah, agar apa yang menjadi tujuan visi pemerintah provinsi Sulawesi Tengah lima tahun kedepan, yaitu terwujudnya Sulawesi Tengah yang maju, mandiri dan berdaya saing dapat kita capai.” kata Gubernur Longki.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa terwujudnya Sulawesi Tengah yang maju, mandiri dan berdaya saing didalamnya juga termasuk menciptakan masyarakat yang kondusif, maka gubernur meyakini gereja sebagai lembaga yang strategis dapat turut mengambil peran bersama pemerintah daerah guna mewujudkan hal tersebut.
Lebih jauh, ia menjelaskan secara terperinci, ada tiga point yang perlu menjadi perhatian. Pertama, gubernur menyeru agar membangun kerukunan interen umat beragama.
Selanjutnya setelah interen sudah terbangun yaitu membangun kerukunan antar umat beragama, dengan kata lain dapat tercipta antar pemeluk agama hidup berdampingan rukun dan damai.
Terakhir, dengan membangun kerukunan umat beragama dengan pemerintah, hal tersebut menurut gubernur adalah sebagai upaya keserasian dan keselarasan di antara pemeluk dan tokoh agama dengan aparat pemerintah, serta saling memahami dan menghargai tugas masing-masing dalam membangun Indonesia, wabil khusus Sulawesi Tengah.
Kanwil Kementrian Agama Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Kateloki, S Sos membenarkan apa yang disampaikan sebelumnya oleh gubernur. Ia juga mengapresiasi sekaligus bangga dengan usaha gubernur dalam membina Kristiani di Sulawesi Tengah.
“GPDI sangat strategis dan bermitra sangat baik dengan pemerintah, akan ada evaluasi program, apabila ada perkembangan yang tidak sesuai dengan program, terimakasih pak gubernur atas bantuan ambulance”, katanya.
Dirinya berharap agar dalam mukerda yang akan berlangsung hingga 15 Februari mendatang, dapat pula menitikberatkan pembinaan umat di bidang pendidikan. “Agar Mukerda memperhatikan dalam programnya pendidikan keagamaan. Dulu PGA Kristen sekarang SMTK”, tuturnya.
Pada kesempatan yang sama pendeta Dr. Frangky Limewa mengatakan bahwa GPDI Sulawesi Tengah benar-benar mengabdi untuk umat sampai di seluruh daerah, bahkan sampai daerah yang terpencil. Menurutnya sampai saat ini ada 603 jemaat, di Sulawesi Tengah.
Ia juga menyebut bahwa jemaat GPDI menduduki posisi yang strategis dalam kultur serta politik yang strategis. Dan dalam posisi yang strategis tersebut ia mewanti kepada jemaat agar dapat menggunakan posisi tersebut dengan benar sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku.
Karena itu, ia tak segan untuk mengingatkan apabila ada jemaah yang menyalahgunakan posisi strategis tersebut.Hal itu sesuai dengan tema mukerda “Menjadi jemaat yang kokok, bertumbuh, terang dan mulia”. “Semua jemaat ada yang menduduki tempat strategis, tentu harus sesuai aturan, jika ada yang tidak sesuai maka saya ingatkan”.(MC.Prov.Sulteng/Eyv)