:
Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Kamis, 25 Januari 2018 | 11:47 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 477
Semarang, InfoPublik – Peningkatan pembangunan di Jawa Tengah dan Kota Semarang menimbulkan kesan tersendiri bagi Duta Besar Italia Vittorio Sandalli. Hal itu diungkapkannya saat Courtesy Call Delegasi Uni Eropa di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Rabu (24/1).
Dubes Italia itu tak datang sendirian. Dia bersama rombongan dari negara Uni Eropa lainnya yakni Dubes Uni Eropa, Belgia, Denmark, Jerman, Irlandia, Yunani, Kroasia, Australia, serta perwakilan kedutaan besar dari Perancis, Swedia, dan Inggris. Rombongan tersebut diterima Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP di Ruang Rapat Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Menurut Dubes Italia, salah satu pencapaian yang mengesankan adalah infrastruktur. Mengingat perkembangan infrastruktur yang semakin pesat, dia menawarkan kerja sama, seperti yang telah dijalin dengan 90 negara. Apalagi, Italia memiliki teknologi yang cukup maju, khususnya di bidang energi. Seperti, teknologi tenaga matahari dan lainnya. Namun, Sandalli pun menanyakan insentif apa yang bisa diperoleh dunia usaha yang berinvestasi di Jawa Tengah.
Keinginan untuk lebih dalam bekerja sama dengan Pemprov Jateng juga disampaikan Dubes Belgia Patrick Herman. Saat ini Belgia dan Indonesia sudah menjalin kerja sama, terutama di bidang maritim. Mereka juga memiliki perusahaan furnitur yang beroperasi di Indonesia. Tak hanya itu, kesenian tradisional juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Patrick. Dia berharap bisa memperluas kerja sama dengan provinsi ini.
Sementara itu, Dubes Kroasia Drazen Margareta justru tertarik dengan produk kopi asal Indonesia. Mengingat Jawa Tengah juga memiliki produk kopi unggulan, dia pun menawarkan agar produk Jawa Tengah juga ditampilkan pada festival kopi Zagreb Coffee Break yang diselenggarakan di Kota Zangreb, Kroasia, 17-18 Februari mendatang.
Dubes Uni Eropa Vincent Guèrend yang juga pemipin rombongan mengungkapkan, kunjungan ke Jawa Tengah yang dilakukan 24-25 Januari ini difokuskan untuk pengembangan Urban Sustainable Development (Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan). Mengingat banyak wilayah dengn tantangan yang hampir sama dengan Uni Eropa, dia berharap mereka dapat saling bertukar pengalaman.
“Kota Zagreb Kroasia adalah sister city dari Kota Semarang. Jadi sebenarnya kerja sama antara Uni Eropa baik sektor swasta atau pemerintah di Jateng sudah sangat kuat dari berbagai sektor,” ujarnya dalam terjemahan Bahasa Indonesia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik kedatangan para dubes tersebut. Diakui, banyak persoalan yang diharapkan bisa dicari solusinya dari pengalaman para dubes. Seperti dalam pengelolaan lingkungan, penanganan sampah, transportasi, dan pengelolaan perkotaan lainnya yang cukup serius.
Dia menunjuk contoh, persoalan penurunan muka tanah yang sampai saat ini belum bisa terselesaikan. Bahkan, di Kota Semarang penurunan muka tanah mencapai 10 sentimeter per tahun.
Diakui, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah yang selalu sedikit lebih tinggi dari nasional, mendorong banyaknya industri. Tak sedikit investasi masuk ke provinsi ini. Namun, pihaknya sangat berhati-hati dalam menghadapi masuknya industri. Keseimbangan pembangunan harus dilakukan dengan tetap menjaga lingkungan.
Pemprov Jateng pun terus mendorong masyarakat agara meningkatkan kapasitas, membangun kesadaran jika setiap warga memiliki tanggung jawab pada kotanya. Sehingga mereka terus berpartisipasi mendukung program pemerintah dalam menata kota.
“Sekarang para bupati/ wali kota kami kumpulkan agar mereka dapat membangun daerahnya satu kawasan. Jadi tidak satu kota lagi melainkan satu kawasan, khususnya terkait sistem transportasi. Termasuk di antaranya mengajak bupati/ wali kota untuk melakukan pengelolaan sampah karena jumlah penduduk yang sangat banyak maka sampah harus dikelola dengan baik,” beber gubernur.
Di era teknologi yang semakin canggih, Ganjar setuju menambah erat hubungan antarnegara dalam keamanan siber. Meski di Indonesia sudah terbentuk Badan Siber dan Sandi Negara untuk menjaga keamanan siber di negara ini, namun semua pihak juga mesti ikut serius menjaga. Apalagi teknologi semakin canggih.
“Dinas Kominfo juga aktif dan di Jateng kami sangat aktif menggunakan teknologi ini. Kami sepakat membuat pengamanan-pengamanan pada potensi kejahatan siber. Kami setuju menambah erat hubungan antar negara dalam keamanan siber. Kami juga memiliki kopi yang sangat enak yang dapat kami berikan dan akan kami bawakan dari sini. Kami juga bisa komunikasikan untuk membawa delegasi seni, pertukaran kebudayaan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, Dr Prasetyo Aribowo menerangkan, banyak kemudahan yang diberikan Pemprov Jateng untuk investasi. Termasuk, penanaman modal asing (PMA) yang akan mendapatkan bebas biaya masuk untuk fasilitas impor barang dan peralatan, bebas impor bahan baku, fasilitas tax holiday, fasilitas tax loan, serta layanan perizinan dalam satu kantor.
Sebagai informasi, selain mengunjungi Pemprov Jateng, para dubes Uni Eropa tersebut akan berkunjung ke Undip dan Kota Semarang. Mereka juga akan mengunjungi sejumlah tempat wisata, salah satunya Kampung Pelangi Semarang.(MC.Jateng/Eyv)