Sambut Hari Ibu Dengan Lomba Hias Kuliner Khas Sulteng

:


Oleh MC Prov. Sulteng, Jumat, 15 Desember 2017 | 08:32 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 3K


Palu, bertempat di lapangan Pogombo kantor gubernur. Dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DP3A) menggelar lomba menghias Paepulu Salama pada Kamis (14/12). Gelaran itu merupakan rangkaian dalam rangka menyambut hari ibu,  yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 Desember.

Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili oleh sekretaris daerah provinsi menyampaikan apresiasi kepada semua peserta yang berpartisipasi aktif dalam iven tersebut. Serta melalui acara semacam ini bertujuan  memberi ruang kepada para istri sebagai ajang silaturahmi dan menunjukan  karyanya.

“Saya bisa katakan sepertinya sulit dicari juara, karena semua menyajikan dengan sangat menarik. Jika budaya ulang tahun tadinya kue tart diganti Paepulu pasti. Kami mendukung sepenuhnya. Saya katakan untuk kegiatan ibu-ibu saya mendukung 100 persen,"jelasnya.

"Saya akan bantu mencarikan program untuk kemajuan mereka. Walaupun dananya terbatas, jangan dipersoalkan. Saya akan tegur.  Seperti di Makassar ada otak-otak. Kita sebagai daerah penghasil ikan harus bisa membuat makanan seperti itu, selain bergizi, kita juga memberi peningkatan ekonomi. Kita kenal tumpeng kalo di Jawa, sampai di Palu jadi Kotak.  Tumpeng kreasi” Kata Hidayat yang pada acara tersebut juga turut mencicipi paepulu salama,"tuturnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Hj Siti Norma Mardjanu mendorong masyarakat agar bagaimana paepulu dibiasakan dan dilestarikan seperti penyajian kue tart dalam berbagai acara, seperti ulang tahun misalnya. Karena menurut Norma, ini akan memberi dampak ekonomi kepada masyarakat, khususnya kaum ibu yang mahir dalam menyajikan paepulu. Ia pun meminta peserta agar peserta dapat mencantumkan kontak person yang dapat dihubungi. Agar siapa yang akan memesan bisa langsung menghubungi.

Paepulu merupakan penganan khas Kaili. Dan biasa disajikan dalam acara ungkapan rasa syukur, atau mengharapkan keselamatan dari Allah SWT. Bahan dasarnya adalah beras ketan, dan disuguhkan dengan variasi lauk pauk.

Paipulu ini sengaja dilombakan, guna memperkenalkan kekayaan budaya kuliner yang ada di Sulawesi Tengah. Wabil khusus budaya kuliner yang dimiliki oleh suku Kaili. Lomba ini diikuti oleh 15 kelompok, yang berasal dari organisasi perempuan. Dan panitia memberi waktu selama 120 menit. Peserta yang seluruhnya kaum ibu, terlihat sangat telaten ketika menghias Paipulu secantik dan semenarik mungkin. 

Seperti Ibu Kartiko Agus peserta dari Parigi Moutong menyajikan Paipulu Salama Pengantin terlihat sangat detail dalam penyajiannya, Dan para ibu JalasenastrI Angkatan laut tampak sangat hati-hati menghias Paipulu yang berbentuk jangkar lambang TNI AL. Juga ibu Bhayangkara dari Kepolisian.

Akhirnya dari lima belas peserta yang ambil bagian, Ibu Bhayangkara mendapat juara Favorit. Ibu PKK Parigi Moutong meraih juara 3. Ibu Dharma Wanita Persatuan Provinsi menempati juara 2. Dan juara pertama diraih oleh Ibu Jalasenastri Angkatan Laut.(MC.Sulteng/Eyv)