:
Oleh MC Kab Boven Digoel, Jumat, 7 April 2017 | 08:43 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 526
Boven Digoel, InfoPublik - Acara Pembukaan Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) atau penanganan pasien gawat darurat dalam memberikan bantuan hidup dasar yang diselenggarakan RSUD Boven Digoel.
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dan prefesionalisme para petugas kesehatan terutama para perawat dan bidan di RSUD boven digoel, Yang dilaksanakan selama lima hari serta bertempat di Resto Lestari Boven Digoel.
Pelayanan kesehatan merupakan tugas penting dan mulia serta membutuhkan sikap, disiplin dan pengabdian yang tinggi karena langsung menyentuh kabutuhan hidup dasar manusia, untuk itu ada 17 teori dan 7 skil yang akan kami berikan.
Sambutan Bupati Boven Digoel yang dibacakan asisten II Ruslan SE, bidang pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, mengatakan agar mampu melakukan tugas-tugas pelayanan kesehatan kepada pasien gawat darurat seperti kegawatdaruratan, penatalaksanaan kagawatdaruratan dan bagaimana tindak lanjut dalam penanganan kegawatdaruratan secara cepat, tepat dan profesionalisme kepada penderita atau para pasien.
Sementara itu dalam penyelenggaran pemerintahan, pembangunan dan peleyanan masyarakat, bidang kesehatan merupakan salah satu bidang yang mendapat prioritas pembangunan di indonesia pada umumnya dan di kabupaten boven digoel khususnya, selain pembangunan bidang infrastuktuk, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan reformasi birokrasi.
Ia juga menyampaikan guna meningkatkan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat, oleh sebat itu para perawat dan bidan diharapkan akan memiliki kompetensi dan kinerja serta profesionalisme.
Atas nama pemeritah daerah dan masyarakat kabupaten boven digoel mengucapkan terima kasih kepada para instruktur atau pemberi materi yang juga sebagai dokter specialis baik dari jakarta maupun secara internal dari RSUD Boven Digoel.
Seusai kegiatan dalam wawancara Direktur RSUD Boven Digoel Dr. Yuki, mengatakan dengan dengadakan pelatihan tersebut agar petugas kita skilnya lebih meningkat dalam penenganan pasien gawat darurat.
"Peserta kegiatan tersebut hanya khususkan petugas RSUD dan rencana kita ke depan kalau petugas RSUD sudah bisa dalam penanganan pasien gawat darurat, maka kami akan mengajak teman-teman dari puskesmas untuk mengikuti kegiatan tersebut," ujarnya.Jumlah peserta pelatihan tersebut semuanya 44 orang yang terdiri dari perawat 30 orang dan bidan 14 orang.
Harapan Direktur RSUD agar peserta bisa mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan benar, tidak terlamat dan tidak boleh tidak mengikuti materi tersebut karena peraturannya kalau mereka tidak mengikuti satu sesen maka dinyatakan tidak lulus, untuk itu dalam lima hari ini harus peserta harus bisa menyiapkan fisik, mental dan mengikuti semua materi. ( Mc. Boven Digoel/Madona/eyv)