Jembatan Bailey Lama Gemaharjo Dibongkar Karena Rawan Amblas

:


Oleh MC Kabupaten Pacitan, Rabu, 7 Desember 2016 | 15:10 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


 

Pacitan, InfoPublik - Retakan tanah yang makin melebar mengancam keberadaan jembatan bailey di Dusun Dondong, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo. Pemkab Pacitan membatasi kendaraan yang bakal melintas di atas jembatan tersebut, dari sebelumnya batas maksimal 20 ton diubah menjadi tak lebih dari 10 ton.

Bahkan jembatan bailey lama mulai dibongkar oleh UPT Bina Marga Jawa Timur wilayah Pacitan, karena dianggap rawan apabila tetap dilewati kendaraan.

Kepala Dishubkominfo Pacitan Widy Sumardji mengatakan, pembatasan tonase dilakukan untuk menyelamatkan kondisi jembatan bailey baru. Sebab, sekitar 50 meter dari jembatan tersebut muncul titik retakan tanah yang semakin lebar.

‘’Setiap harinya ada penambahan lebar retakan tanah. Saat hari pertama itu diketahui retakannya selebar 5 sentimeter, lalu besoknya menjadi 14 sentimeter. Bahkan, sekarang kondisinya sudah amblas,’’ ujar Widy, di Pacitan, Senin (5/12).

Meski sudah ada aturan pembatasan berat kendaraan, Widy mengakui ada saja kendaraan berat yang tonasenya di atas 10 ton nekat melintas. Terutama truk-truk pengangkut material bangunan.

Dia mengaku angkat tangan jika harus menempatkan petugas untuk mengawasi. Alasannya adalah pembiayaan dan personel. ‘’Personel kami sangat terbatas. Belum lagi biaya operasional yang dikeluarkan besar,’’ katanya.

Untuk mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan di jembatan bailey, maka traffic light (lampu pengatur lalu lintas) akan dipasang lagi.

Sebelumnya, Dishubkominfo pernah memasang lampu lalu lintas tersebut di masing-masing ujung jembatan. Hanya saja, keberadaannya belum maksimal karena terkendala masalah teknis. ‘’Saya suruh untuk dihidupkan lagi guna mengatur arus lalu lintas kendaraan, baik dari maupun ke Pacitan,’’ katanya.

Selanjutnya kendaraan bertonase lebih dari 10 ton disarankan untuk melintasi jalur Wonogiri. Dia juga sudah meminta kepada Diskoperindag untuk ikut membantu menyosialisasikan ke pelaku usaha agar proses pengiriman barang yang menggunakan kendaraan berat supaya diganti. (mc pacitan/her/toeb)