Pemkab Pacitan Dorong Peran Masyarakat Tangkal Lahan Kritis

:


Oleh MC Kabupaten Pacitan, Rabu, 7 Desember 2016 | 15:33 WIB - Redaktur: Tobari - 662


Pacitan,InfoPublik - Peran masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga kelestarian lahan dan hutan di Kabupaten Pacitan. Pasalnya, lebih dari 80% hutan Pacitan adalah hutan rakyat yang pengelolaanya sangat bergantung kepada masyarakat.

Pemerintah akan terus mendorong agar konsep kemitraan ini berjalan dengan baik. Bahkan jika perlu membentuk kelembagaan yang kuat bersama masyarakat untuk menjaga alam Pacitan tetap hijau.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo, saat membuka acara Peningkatan Peran Serta Masyarakat (PPSM) dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Desa Mantren Kecamatan Kebunagung, Rabu (7/12).

“Maskipun nanti Dinas Kehutanan dan Perkebunan ikut Provinsi, namun pemkab akan terus memberikan support agar hutan di Pacitan tetap lestari," katanya.

Membudayakan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan memang tidak mudah. Ini karena banyak warga masyarakat Pacitan yang bergantung pada alam sebagai sumber pendapatan. Besarnya kebutuhan  ekonomi yang seyogianya sebanding lurus dengan kepentingan ekologi, inilah yang harus dimengerti masyarakat.

Selain tanaman produksi, masyarakat juga disarankan untuk menanami lahannya dengan tanaman penyangga air. Semisal, Trembesi, aren, bendo, pucung dan gayam. Jenis tanaman tersebut selain dapat dimanfaatkan hasilnya, juga dapat berfungsi sebagai penyimpan air yang kuat. 

Saat ini menurut data Dinas Kehutanan dan Perkebunan, lahan kritis yang masih membutuhkan penanganan mencapai 18.000 hektare. Lahan tersebut kebanyakan berada di bukit curam dengan lahan yang kurang produktif, karena tanahnya cadas. Banyak berada di kawasan utara seperti Tegalombo, Arjosari dan Nawangan.

Pencanangan PPSM RHL di Desa Mantren Kecamatan Kebunangung diikuti oleh seluruh elemen masyarakat. Selain Forum komunikasi pimpinan daerah hadir juga mitra pemerintah dalam pengelolaan hutan dan perkebunan.

Dalam kesempatan tersebut, ditanam kurang lebih 10.000 bibit pohon dengan jenis, Trembesi, Sengon Jabon dan Mahoni.(mcpacitan/Riz/toeb)