- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Minggu, 22 Juni 2025 | 09:45 WIB
: ASEAN Coding Competition 2025 yang digelar oleh Codero dan STEM Academy Malaysia/Foto : Codero
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 16 Mei 2025 | 18:52 WIB - Redaktur: Untung S - 216
Jakarta, InfoPublik – Dalam upaya mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan era digital, Codero bersama STEM Academy Malaysia meluncurkan ASEAN Coding Competition 2025. Kompetisi ini dirancang sebagai gerakan edukatif untuk memperkenalkan dunia pemrograman kepada anak-anak dan remaja di kawasan Asia Tenggara melalui pendekatan yang menyenangkan dan inklusif.
Perwakilan Tim Codero, Singgih, menekankan bahwa kompetisi ini bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan bagian dari upaya membentuk generasi pencipta teknologi. "Kami ingin anak-anak tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi mampu berinovasi melalui keterampilan coding," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (16/5/2024).
Kompetisi yang melibatkan peserta dari berbagai negara ASEAN ini juga dirancang untuk menumbuhkan nilai kolaborasi, toleransi, dan kreativitas dalam menyelesaikan tantangan digital.
Salah satu keunikan ASEAN Coding Competition 2025 adalah konsep earning by competing, di mana peserta belajar sambil mengasah kemampuan melalui serangkaian tantangan yang interaktif.
Nurul Ramziah Bt Olly Mohamadhu, juri sekaligus pendidik dari STEM Academy Malaysia, mengapresiasi antusiasme peserta dalam kompetisi serupa sebelumnya.
"Scratch memberdayakan siswa untuk berpikir seperti penemu. Kompetisi ini membuktikan betapa besar potensi mereka ketika diberi kesempatan," katanya.
Selain kompetisi, acara ini juga menyertakan sesi pelatihan langsung dari mentor dan praktisi teknologi untuk memperkuat kemampuan logika komputasional, pemecahan masalah, dan kreativitas digital.
Melalui inisiatif itu, Codero berkomitmen membangun ekosistem digital ASEAN yang inklusif dan memberdayakan generasi muda sejak dini.
Pendaftaran ASEAN Coding Competition 2025 telah dibuka, memberikan kesempatan bagi anak-anak Indonesia untuk terlibat dalam gerakan literasi teknologi regional. "Ini adalah panggung bagi generasi muda ASEAN untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan," tambah Singgih.