- Oleh Wahyu Sudoyo
- Selasa, 18 Maret 2025 | 12:46 WIB
: Pertemuan antara Menkomdigi Meutya Hafid dan jajaran bersama pengurus GP Ansor di Kantor kemkomdigi, Jakarta (Humas Komdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 11 Maret 2025 | 22:47 WIB - Redaktur: Untung S - 201
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor sepakat menjalin kolaborasi strategis untuk membangun ekosistem digital yang aman dan mendorong kemandirian pangan nasional.
"Kemkomdigi dan GP Ansor memiliki visi yang sama dalam membangun kesadaran digital dan menjaga ketahanan pangan. Kita tidak hanya berbicara soal infrastruktur, tetapi juga membangun ekosistem yang benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dalam ranah digital maupun pangan," ujar Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam keterangannya terkait pertemuan dengan Pimpinan Pusat GP Ansor di Kantor Pusat Kemkomdigi, Jakarta, pada Selasa (11/3/2024).
Dalam pertemuan itu, kedua pihak sepakat menyatukan kekuatan dalam meningkatkan literasi digital, memperkuat keamanan siber, dan mempercepat adopsi teknologi di sektor pertanian.
Menurut Meutya, tantangan di era digital bukan sekadar soal akses dan penggunaan teknologi, tetapi juga memastikan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan aman dan produktif. Ia melihat GP Ansor sebagai mitra strategis yang memiliki jaringan luas hingga ke pelosok negeri.
Kolaborasi ini akan diwujudkan melalui, Cyber Security Summit, sebagai salah satu program utama yang melibatkan para pakar keamanan siber dari dalam dan luar negeri.
Forum ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ancaman digital, memperkuat perlindungan data, serta mendorong keterlibatan pemuda dalam menjaga keamanan siber nasional.
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharuddin, menegaskan bahwa organisasinya siap berperan aktif dalam program Cyber Security Summit.
Dalam kerja sama ini GP Ansor akan menjadi ujung tombak edukasi digital, terutama di daerah yang masih memiliki keterbatasan akses informasi dan teknologi melalui lebih dari delapan juta kader di seluruh Indonesia.
Kolaborasi ini juga diperluas ke bidang ketahanan pangan melalui program Patriot Ketahanan Pangan Nasional Banser. Tujuannya untuk mencetak penyuluh pangan dari kalangan pemuda, mendukung petani dalam pemanfaatan teknologi digital, serta memperkuat distribusi dan logistik pangan nasional.
"Ketahanan pangan tidak bisa dipisahkan dari inovasi digital. Dengan sinergi ini, kami ingin memastikan pemuda tidak hanya berkontribusi dalam ekonomi digital, tetapi juga menjadi bagian dari solusi ketahanan pangan nasional," tutup Addin Jauharuddin.